Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 30 April 2025 | 16:57 WIB
Bupati Bogor Rudy Susmanto [Egi/Suarabogor]

Mayday berasal dari Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Pada saat itu, pekerja di Amerika Serikat berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang lebih baik, termasuk jam kerja yang lebih pendek dan upah yang lebih tinggi.

Pada tahun 1886, gerakan buruh di Amerika Serikat memutuskan untuk mengadakan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 1 Mei untuk menuntut jam kerja 8 jam sehari. Demonstrasi ini diikuti oleh ribuan pekerja di seluruh Amerika Serikat.

Namun, pada tanggal 4 Mei 1886, terjadi insiden di Haymarket Square, Chicago, di mana seorang pekerja dilempari bom ke arah polisi yang sedang berdemonstrasi. Insiden ini dikenal sebagai Tragedi Haymarket.

Tragedi Haymarket menjadi titik balik dalam perjuangan buruh di Amerika Serikat. Banyak pekerja yang ditangkap dan dihukum mati karena dianggap terlibat dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng! Mahkota Tugu Pancakarsa Bogor Hampir Setengah Miliar, Ini Alasannya

Pada tahun 1889, Kongres Sosialis Internasional Kedua di Paris memutuskan untuk mengadakan demonstrasi internasional pada tanggal 1 Mei untuk memperingati Tragedi Haymarket dan menuntut hak-hak buruh yang lebih baik.

Sejak itu, Mayday diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Mei di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mayday menjadi simbol perjuangan buruh untuk mendapatkan hak-hak yang lebih baik dan keadilan sosial.

Hari ini, Mayday masih diperingati sebagai Hari Buruh Internasional dan menjadi momentum bagi pekerja di seluruh dunia untuk bersatu dan menuntut hak-hak yang lebih baik.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Baca Juga: Hasil Sidak Disdagin Bogor: Lotte Grosir Bersih, Indo Grosir Sempat Jual Produk Babi

Load More