Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 04 Mei 2025 | 17:05 WIB
Ilustrasi banjir di Bogor dan Bekasi. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/agr]

"Pembebasan lahan menjadi kosering harapannya, dan Kementerian PU sudah menganalisis larapnya (Land Acquisition and Resettlement Action Plan/Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali)," ujarnya.

Sekda itu juga menyebutkan bahwa Pemkab Bogor telah mengeluarkan surat tanggap darurat transisi dan pemulihan pada Maret lalu, dan berharap bahwa penanganan banjir dapat segera dilakukan.

"Kita berharap bahwa penanganan banjir dapat segera dilakukan, dan Pemkab Bogor siap untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam penanganan banjir tersebut," kata Sekda Ajat.

Di sisi lain, pembangunan kolam retensi air juga menjadi prioritas dalam penanganan banjir di hilir Sungai Cileungsi dan Cikeas. Hal itu dianggap mampu untuk mengendalikan aliran air dari hulu ke hilir di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi.

Baca Juga: Rekor! 3.450 Warga Bogor Jadi Tamu Allah Tahun Ini, Terbanyak di Indonesia

"Ada yang sifatnya pelebaran sungai, ada juga yang bikin polder, sudah ada di dalam perencanaan itu, mulai dari hilir diverifikasi sampe identifikasi pada kawasan kita yang ada di daerah. Beberapa perkembangan wilayah di hulu, pasti kita mewajibkan kolam retensi karena konsepnya zero run off ya, jadi tidak ada yang terbuang, tinggal penerapan di lapangan harus diperketat. Itu yang pertama kita lakukan," tegas Ajat. [Antara].

Banjir di Cileungsi

Banjir kembali melanda wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada awal Maret 2025. Hujan deras yang turun sejak Senin malam, 3 Maret 2025, menyebabkan meluapnya Sungai Cileungsi dan menggenangi beberapa perumahan, termasuk Perumahan Pondok Damai dan Grand Mutiara.

Ketinggian air mencapai sekitar 50–60 cm, merendam rumah warga dan memaksa sebagian dari mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti masjid dan rumah kerabat. Total warga terdampak mencapai 1.627 jiwa, dengan sebagian melakukan evakuasi mandiri pada malam hari .

Menanggapi situasi ini, Bupati Bogor memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera turun ke lokasi dan melakukan evakuasi serta pendataan korban.

Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng! Mahkota Tugu Pancakarsa Bogor Hampir Setengah Miliar, Ini Alasannya

Namun, banjir yang berulang kali terjadi telah memicu ketidakpuasan warga. Pada Minggu, 4 Mei 2025, lebih dari 3.000 warga dari Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, melakukan aksi damai menuntut percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Load More