Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 26 Juni 2025 | 23:17 WIB
Ilustrasi 10 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1447 H yang Menyentuh Hati [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBogor.id - Seluruh Umat Muslim di Dunia saat ini tengah merayakan 1 Muharram 1447 H, atau Tahun Baru Islam 2025. Salah satunya seperti di Indonesia yang mayoritas penduduknya Agama Islam.

Para Umat Muslim di berbagai daerah salah satunya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah merayakan Tahun Baru Islam dengan berbagai kegiatan dan acara.

Seperti mulai dari Pawai Obor keliling jalan hingga lomba MTQ dan lainnya. Kali ini, Suarabogor.id melansir dari berbagai sumber khusus warga Bogor ucapan selamat Tahun Baru Islam.

Ucapan ini tentunya memiliki harapan dan penuh dengan doa.

Baca Juga: Gemuruh Takbir di Cibadak Menggetarkan Jiwa Ribuan Warga Bogor Sambut Tahun Baru Islam

Berikut adalah 10 ucapan Tahun Baru Islam 2025 / 1 Muharram 1447 H yang dapat Anda bagikan kepada orang-orang terdekat, baik melalui pesan pribadi maupun unggahan di media sosial:

1. Selamat Tahun Baru Islam 1447 H. Semoga hidup kita semakin diberkahi dan dipenuhi kebaikan.

2. Semoga di tahun baru ini, kita diberikan kekuatan untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan iman.

3. Mari awali tahun baru Hijriah ini dengan niat hijrah menuju pribadi yang lebih taat dan bermanfaat.

4. Tahun Baru Islam adalah saat terbaik untuk membuka lembaran baru yang lebih indah dalam hidup.

Baca Juga: Horor Macet di Jalan Raya Ciampea-Leuwiliang Bogor, Ada Apa di Balik Kemacetan Panjang Ini?

5. Selamat menyambut 1 Muharram 1447 H, semoga kita selalu berada dalam lindungannya.

6. Semoga tahun ini membawa kedamaian, keberkahan, dan ampunan dari Allah SWT.

7. Di tahun baru ini, mari perbanyak amal baik dan jauhi segala perbuatan buruk.

8. Awali tahun dengan doa, isi dengan amal, dan akhiri dengan syukur.

9. Semoga kita diberikan umur yang berkah dan rezeki yang melimpah di tahun yang baru ini.

10. Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk memperbarui tekad dalam beribadah kepada Allah.

Informasi Tambahan

Kekompakan ribuan warga dari 38 RT di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, terlihat nyata dalam peringatan Malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang berlangsung meriah pada Kamis malam (26/6), bertepatan dengan malam Jumat.

Pantauan Suarabogor.id, ribuan warga tumpah ruah memenuhi sepanjang Jalan Raya Ciampea untuk melaksanakan pawai obor. Kegiatan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan berlangsung hingga 21.00 WIB.

Obor menyala di tangan para peserta berpadu dengan lantunan takbir yang menggema di sepanjang jalan, menciptakan suasana religius yang hangat dan penuh semangat kebersamaan.

Tak hanya membawa obor, perwakilan dari tiap RT juga menampilkan dongdang — sebuah karya seni tradisional bernuansa Islami — sebagai simbol kreativitas dan ekspresi budaya dalam menyambut Tahun Baru Islam.

Salah satu warga, Suratman, menyampaikan bahwa pawai obor ini merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat. “Setiap tahun warga selalu kompak. Alhamdulillah, tahun ini pun semangatnya luar biasa,” ujarnya kepada Suarabogor.

Pawai obor ini bukan hanya menjadi sarana memperingati momen hijrah Rasulullah SAW, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan melestarikan budaya lokal bernuansa Islami yang terus dijaga dari generasi ke generasi.

Horor Macet di Jalan Raya Ciampea-Leuwiliang Bogor

Arus lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Dramaga, mulai dari wilayah Ciampea hingga Cibungbulang, Kabupaten Bogor, mengalami kemacetan parah pada Kamis malam (26/6), bertepatan dengan malam 1 Muharram 1447 H atau malam Jumat.

Kemacetan disebabkan oleh ribuan warga yang mengikuti pawai obor di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 2025.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB ini membuat kendaraan dari arah Bogor menuju Leuwiliang maupun sebaliknya tersendat hingga beberapa kilometer.

Pantauan Suarabogor.id, ribuan warga dari 38 RT se-Desa Cibadak memadati jalan utama. Mereka berjalan beriringan membawa obor, menampilkan seni budaya berupa dongdang bernuansa islami, serta mengenakan busana khas daerah yang mencerminkan semangat spiritual dan kebersamaan umat Islam.

Peserta pawai terdiri dari pelajar, santri, anggota ormas Islam, tokoh masyarakat, hingga warga umum dari berbagai kalangan. Di sepanjang rute pawai, masyarakat turut menyemarakkan acara dengan lantunan shalawat dan doa bersama.

Meski sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas, kegiatan berlangsung tertib dengan pengamanan dari aparat kepolisian, TNI, serta relawan desa.

Malam 1 Suro: Sakralitas Tahun Baru Jawa dalam Bayang Hijrah

Di tengah gegap gempita dunia yang biasa merayakan pergantian tahun dengan pesta dan kembang api, malam 1 Suro justru disambut dengan keheningan dan perenungan oleh masyarakat Jawa.

Malam 1 Suro, yang jatuh bersamaan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah, merupakan momen spiritual yang mengajak manusia menengok ke dalam diri dan menyelaraskan hubungan dengan alam semesta serta Sang Pencipta.

Tradisi ini berakar pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kerajaan Mataram Islam abad ke-17.

Ia menciptakan Kalender Jawa-Islam dengan menyelaraskan kalender Saka warisan Hindu-Buddha dengan sistem penanggalan Hijriah. Maka lahirlah bulan Suro — pelafalan Jawa untuk Muharram — sebagai awal tahun dalam sistem kalender baru yang penuh nilai filosofis dan budaya.

Alih-alih meniru tradisi Islam dari Timur Tengah, masyarakat Jawa merayakan Suro dengan laku prihatin, tirakat, dan ritual budaya khas lokal. Ini adalah bukti sinkretisme budaya yang cerdas — menyatukan Islam dengan kearifan tradisional tanpa menghilangkan esensi keduanya.

Load More