SuaraBogor.id - Pelestarian tradisi Sidekah Bumi di Lembur Sawah Bogor, Jawa Barat menjadi penggerak ekonomi saat ini, setelah mendapatkan sentuhan dari Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila (FPAR UP).
UP sendiri sudah melakukan pendampingan sejak tahun 2022 untuk mengembangkan pelestarian tradisi Sidekah Bumi di Lembur Sawah Bogor.
“Keterlibatan Universitas Pancasila dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dan visi pembangunan berkelanjutan," kata Koordinator Tim Pendamping dari Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila Azra Mashita dilansir dari Antara.
Ia mengatakan tradisi Sidekah Bumi bukan sekadar perayaan budaya saja, tetapi merupakan warisan luhur yang merekatkan masyarakat dalam ikatan harmoni sosial, kekayaan spiritual, dan kesadaran ekologis.
Didalamnya tercermin nilai-nilai gotong royong, rasa syukur, serta kepedulian yang mendalam pada alam sebagai sumber kehidupan. Kami intens melakukan pendampingan terhadap Kampung Wisata Lembur Sawah melalui pendekatan agro-heritage tourism yang menggabungkan nilai budaya, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi warga.
"Pendampingan ini tidak hanya berdampak secara lokal, namun juga mendapat pengakuan internasional dengan diraihnya penghargaan Cultural Preservation Winner dari Asia Pacific Responsible Event Awards 2025 yang diselenggarakan oleh APIEM,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, Universitas Pancasila mengaktualisasikan program Kampus Berdampak: membangun relasi antara kampus dan masyarakat secara langsung, partisipatif, dan berkelanjutan.
Pendekatan ini mencerminkan semangat gotong royong, salah satu nilai utama dalam Pancasila, yang menjadi pilar dalam setiap langkah pengabdian masyarakat.
Tradisi Sidekah Bumi tahun ini juga dirangkaikan dengan Festival Jajanan Lembur, di mana masyarakat bisa menikmati ragam kuliner khas kampung dengan transaksi unik menggunakan koin dari batok kelapa. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, namun juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi kreatif warga serta pelestarian ekosistem UMKM.
Baca Juga: Hutan Lindung Bogor Digeruduk Penambang Ilegal: 7 Alat Berat Disita, 8 Pelaku Diamankan
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berterima kasih kepada warga Lembur Sawah yang masih mempertahankan adat dan budayanya.
"Sidekah Bumi ini bagian dari tradisi Bogor yang luar biasa dan harus dilestarikan. Kami berharap warga bisa menjaga itu sekaligus juga menjaga kelestarian alam, lingkungan, dan kebersihan dalam kesehariannya," ucap Dedie.
Melalui pendampingan lintas tahun ini, UP membuktikan komitmennya dalam menghubungkan kegiatan akademik dengan realitas sosial masyarakat, memperkuat kompetensi lulusan, dan menciptakan ekosistem pembelajaran yang kontekstual dan relevan, sekaligus menjaga keluhuran budaya dan lingkungan.
Tradisi Sidekah Bumi di Lembur Sawah Bogor Jawa Barat ribuan warga tumpah ruah di Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor dalam rangka helaran budaya Sidekah Bumi, sebuah tradisi luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak abad ke-17.
Tradisi ini merupakan wujud nyata ungkapan rasa syukur masyarakat Lembur Sawah kepada Sang Maha Pencipta atas limpahan rezeki dan kesuburan tanah yang telah mereka nikmati selama setahun penuh.
Sebanyak 18 dongdang yang berisi hasil panen masyarakat berupa padi, sayuran, buah-buahan, makanan olahan, serta hasil kerajinan masyarakat, diarak secara bersama-sama keliling kampung oleh seluruh warga masyarakat.
Berita Terkait
-
Hutan Lindung Bogor Digeruduk Penambang Ilegal: 7 Alat Berat Disita, 8 Pelaku Diamankan
-
Hasil SM IPB 2025 Eligible SNBP dan Skor UTBK Sudah Bisa Diakses, Simak Cara Cek dan Registrasi
-
Heboh Video Pesta Gay Digerebek, Kasat Reskrim Polres Bogor Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Hut Bhayangkara ke-79 di Bogor: Ada Makanan, Perpanjangan SIM Gratis Hingga Konser Meriah
-
Viral Pesta Seks Sesama Jenis di Hotel Digerebek Polisi, Sejumlah Orang Diamankan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi, Mengapa Pengemudi HR-V Nekat Injak Gas Sampai 130 Km/Jam?
-
Buntut Penutupan Tambang Dedi Mulyadi, Warga Bogor 'Menjerit' Kelaparan, Ada Apa Sebenarnya?
-
Pratama Arhan Alami Pekan Berat, Resmi Cerai dan Tak Berkutik di Hadapan Persib
-
Pemkab dan DPRD Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Siap Geber Pembangunan dan Susun APBD 2026
-
Bupati Bogor Tiba-Tiba Minta Maaf di Hari Kesaktian Pancasila, Ada Apa?