- Kepala Desa Menolak Mundur dan Menggunakan Jalur Hukum
- Kepala Desa Membantah Tuduhan dan Khawatir Mengundurkan Diri Akan Dianggap Pengakuan Bersalah
- Keputusan Akhir Berada di Tangan Bupati Bogor
SuaraBogor.id - Drama politik di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memasuki babak baru yang semakin panas. Sehari setelah dinonaktifkan sementara oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atas desakan ratusan warganya.
Kepala Desa Firman Riansyah secara terbuka menyatakan perlawanan. Ia dengan tegas menolak untuk mundur dari jabatannya.
Dalam pernyataannya, Firman Riansyah tidak hanya menolak, tetapi juga membangun argumen hukum. Menurutnya, rekomendasi BPD yang didasari oleh aksi demonstrasi tidak memiliki kekuatan hukum yang cukup untuk memaksanya turun takhta.
Ia menantang semua pihak untuk kembali ke koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Saya ingin juga kita menegakkan hukum konstitusi peraturan perundang-undangan itu terlaksana itu dulu, maka tadi saya minta kepada masyarakat yang hadir kita jalankan tegakkan aturan dulu," kata Firman Riansyah.
Firman Riansyah berargumen bahwa dalam sejarah pemerintahan desa, belum pernah ada preseden di mana seorang kepala desa mengundurkan diri hanya berdasarkan rekomendasi BPD hasil dari tekanan massa.
Ia menegaskan akan tetap menjalankan tugasnya sampai ada proses hukum yang jelas dan berkekuatan tetap.
Namun, ia juga memberikan sinyal bahwa ia tidak akan mempertahankan jabatannya mati-matian jika prosesnya sudah benar.
"Setelah aturan dijalankan perkara didalamnya ada aspirasi, yang sudah tidak memungkinkan lagi saya akan tutup mulut. selama itu sesuai dengan koridornya maka dengan senang hati, dengan ikhlas, saya mundur itu aja," lanjutnya.
Baca Juga: Ironi di Perbatasan Jabar - Banten: Warga Tertibkan Truk, Kadishub Bogor Ancam Lapor Polisi
Lebih jauh, Firman Riansyah mengklaim bahwa banyak aspirasi dan tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak benar, bahkan cenderung hoaks.
Ia menyatakan bahwa jika ada tuduhan yang bersifat hukum, maka pembuktiannya harus melalui aparat penegak hukum, bukan melalui opini publik atau aksi massa.
Ia khawatir, jika ia langsung mengundurkan diri, hal itu akan dianggap sebagai pembenaran atas semua tuduhan yang belum terbukti kebenarannya.
"Saya terima saja masyarakat menyampaikan apapun, dan memang ada kekurangan nya ada juga yang mungkin perlu diluruskan, terutama terkait dengan informasi atau misalnya tuduhan secara hukum itu seharusnya bisa dibuktikan oleh aparatur hukum. bukan tuduhan-tuduhan yang tidak ada buktinya," tegasnya.
“Makanya saya tidak mau langsung mengatakan mundur karena saya khawatir dianggap membenarkan bahwa peristiwa-peristiwa hukum itu saya lakukan. padahal itu dilakukan oleh aparat hukum, jadi jangan sampai itu menjadi pembenaran atau dianggap benar oleh masyarakat,” tambahnya.
Pada akhirnya, Firman Riansyah meletakkan nasib jabatannya pada keputusan otoritas yang lebih tinggi, yaitu Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Tag
Berita Terkait
-
Ironi di Perbatasan Jabar - Banten: Warga Tertibkan Truk, Kadishub Bogor Ancam Lapor Polisi
-
Didemo Ratusan Warga, Ini 5 Fakta Penting Dibalik Lengsernya Kades Bojong Kulur
-
BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
-
Akar Pahit di Bojong Kulur, Mengungkap Kebijakan Kontroversial yang Picu Amuk Warga
-
Kekuasaan Tumbang di Bojong Kulur: Didemo Ratusan Warga, Kepala Desa Firman Akhirnya Dinonaktifkan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen