Andi Ahmad S
Minggu, 21 September 2025 | 21:06 WIB
ilustrasi kekerasan di Ponpes Bogor, Jawa Barat (freepik)
Baca 10 detik
  • Korban FD awalnya adalah pelaku perundungan terhadap AZ, yang kemudian berbalik menjadi korban.
  • Pelaku AZ dan FD membalas dendam dengan menyerang korban menggunakan batu dan besi di kamarnya.
  • Perundungan berujung maut menimpa FD, seorang santri di Bogor, setelah dianiaya dua temannya.

Setelah penganiayaan, korban FD ditemukan dalam kondisi kritis. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang untuk mendapatkan penanganan medis darurat.

Namun, kondisi luka yang parah, terutama di bagian kepala dan wajah, membuat kesehatannya terus memburuk.

Pada Minggu, 14 September 2025, tiga hari setelah insiden penganiayaan, FD dirujuk ke RSUD Ciawi karena kondisinya yang semakin parah dan membutuhkan penanganan lebih intensif.

Tim medis di RSUD Ciawi berupaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa FD.

Namun, takdir berkata lain. Setelah berjuang selama beberapa hari melawan luka-lukanya, FD dinyatakan tewas pada Selasa, 16 September 2025.

Kepergian FD menjadi akhir tragis dari sebuah lingkaran bullying yang mengakhiri sebuah nyawa dan menyisakan duka mendalam.

Polres Bogor kini terus melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini.

Insiden ini sekali lagi menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak, terutama lembaga pendidikan dan orang tua, untuk lebih memperhatikan dan mencegah praktik bullying di lingkungan anak-anak dan remaja agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.

Baca Juga: Kasus Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor: Korban FD Tewas Dianiaya Teman Sendiri

Load More