- Perundungan berujung maut menimpa FD, seorang santri di Bogor, setelah dianiaya dua temannya.
- Pelaku AZ dan FD membalas dendam dengan menyerang korban menggunakan batu dan besi di kamarnya.
- Korban FD awalnya adalah pelaku perundungan terhadap AZ, yang kemudian berbalik menjadi korban.
SuaraBogor.id - Sebuah kasus perundungan atau bullying telah merenggut nyawa seorang santri di Pondok Pesantren berinisial DR di Kabupaten Bogor bagian Barat, Jawa Barat.
Insiden tragis ini menyisakan duka mendalam dan menjadi peringatan keras bagi kita semua.
Berikut adalah 5 poin penting yang perlu Anda ketahui tentang kronologi dan fakta di balik tragedi ini:
1. Malam Berdarah di Kamar Santri Penganiayaan Dini Hari
Kejadian mengerikan ini terjadi pada Kamis, 11 September 2025, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Korban, santri berinisial FD (15), sedang terlelap tidur di kamarnya di Pondok Pesantren DR.
Di tengah keheningan malam, dua pelaku, AZ (14) dan FD (15) – yang juga teman sekelas korban di kelas IX – masuk ke kamar dengan niat jahat.
2. Senjata Mematikan Batu Bongkahan dan Besi Kaki Kursi
Para pelaku tidak datang dengan tangan kosong. Menurut Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, kedua pelaku membawa "1 buah bongkahan batu dan 1 buah besi bekas kaki kursi" sebagai alat untuk melancarkan serangan mereka.
Baca Juga: Kronologi Mengerikan Malam Berdarah di Ponpes Bogor, Bullying Berujung Maut Santri
Dengan brutal, batu dilemparkan ke wajah korban, diikuti dengan lima kali pukulan besi di area kepala.
3. Modus Balas Dendam Korban Ternyata Mantan Pelaku Bullying
Fakta paling mengejutkan dari kasus ini adalah motif di balik penganiayaan. AKP Teguh Kumara menjelaskan bahwa aksi brutal ini didorong oleh amarah yang memuncak karena bullying yang dilakukan oleh korban sebelumnya.
"Korban awalnya sebagai pelaku bullying terhadap pelaku," ungkapnya. Ini menunjukkan sebuah lingkaran kekerasan di mana korban bullying di masa lalu berubah menjadi pelaku, yang kemudian berujung pada tragedi.
4. Perjuangan Medis yang Sia-sia Dari RSUD Leuwiliang ke RSUD Ciawi
Setelah penganiayaan, FD dilarikan ke RSUD Leuwiliang. Namun, karena kondisi luka yang sangat parah, ia dirujuk ke RSUD Ciawi pada Minggu, 14 September 2025, untuk penanganan lebih intensif.
Berita Terkait
-
Kronologi Mengerikan Malam Berdarah di Ponpes Bogor, Bullying Berujung Maut Santri
-
Kasus Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor: Korban FD Tewas Dianiaya Teman Sendiri
-
Karyawan Shell di Bogor Heran dengan Saran Bahlil: Beli BBM ke Pertamina, Kualitas Kami Hilang!
-
Gempa M 3,9 Guncang Sukabumi Sore Ini, BMKG Catat 32 Kali Gempa Susulan Sejak Kemarin
-
Bukan Larangan, Ini Jadwal Baru Truk Tambang di Parungpanjang, Berlaku hingga Desember 2025
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
5 Poin Penting Tragedi Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor, No Satu Bikin Merinding
-
Kronologi Mengerikan Malam Berdarah di Ponpes Bogor, Bullying Berujung Maut Santri
-
Kasus Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor: Korban FD Tewas Dianiaya Teman Sendiri
-
Karyawan Shell di Bogor Heran dengan Saran Bahlil: Beli BBM ke Pertamina, Kualitas Kami Hilang!
-
Gempa M 3,9 Guncang Sukabumi Sore Ini, BMKG Catat 32 Kali Gempa Susulan Sejak Kemarin