-
Ratusan petani Bogor demo Hari Tani Nasional, tuntut pemerintah usut tuntas perampasan lahan.
-
Konflik agraria di Bogor mencerminkan kegagalan pemerintah melindungi hak petani dari korporasi.
-
Tuntutan utama demonstran: hentikan perampasan dan kriminalisasi petani, serta wujudkan reformasi agraria.
8. Mengembalikan tanah rakyat di Hambalang yang telah diambil oleh PTPN.
9. Menghapus klaim Perhutani di Desa Tenjo Kecamatan Tenjo.
10. Menghentikan penghancuran tanah Iwul Parung.
11. Memberikan hak atas tanah kepada rakyat di Iwul Parung.
Opet menegaskan bahwa di HTN 2025 ini, banyak petani di Kabupaten Bogor yang mengalami perampasan tanah secara sepihak.
"Tuntutan yang kami sampaikan adalah kembali tanah kepada petani, kembalikan kepada rakyat yang selama ini diberikan oleh penguasa kepada pihak yang kemudian kita anggap sebagai perampas tanah rakyat yaitu korporasi," jelasnya.
Pernyataan ini menunjukkan betapa fundamentalnya isu kepemilikan tanah bagi kehidupan dan mata pencarian petani.
Para pengunjuk rasa secara lugas meminta pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam menegakkan reformasi agraria yang seutuhnya.
Harapan mereka adalah agar tidak ada lagi tanah rakyat yang diambil sewenang-wenang oleh pihak manapun, termasuk korporasi dan institusi pemerintah.
Baca Juga: Tanah Ribuan Warga Sukaharja Bogor Terancam Disita Satgas BLBI
"Tuntutan lebih umumnya, di hari tani ini, yang diperingati setiap tahun, kita ingin menuntut kembali komitmen menegara terhadap reformasi Agraria," pungkas Opet.
Seruan ini adalah pengingat bagi para pembuat kebijakan bahwa Hari Tani Nasional bukan hanya tanggal merah di kalender, melainkan momentum krusial untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa hak-hak agraria rakyat benar-benar terlindungi dan terpenuhi.
Konflik agraria yang tak kunjung usai di berbagai daerah, termasuk Bogor, menjadi cerminan nyata bahwa komitmen negara terhadap reformasi agraria masih perlu dipertanyakan dan diperkuat.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Tanah Ribuan Warga Sukaharja Bogor Terancam Disita Satgas BLBI
-
4 Fakta Terungkap dari Provokator Brimob Cikeas yang Catut Nama Anak TNI
-
Diterpa Isu Mundur, Kapolri Jenderal Sigit Jawab Tegas: Kita Prajurit, Kapan Saja Siap
-
Kapolri Jenderal Sigit Tegaskan Batas Demo: Aspirasi Kami Lindungi, Anarkisme Jadi Pidana!
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Detik-Detik Mengerikan! Mahasiswi Unpak Bogor Tiba-Tiba Terjun Bebas dari Lantai 3
-
Identitas Pembunuh Driver di Tol Jagorawi Dikantongi Polisi, Tinggal Tunggu Waktu Ditangkap!
-
Misteri Mayat di Pinggir Tol Jagorawi Terkuak: Korban Adalah Driver Taksi Online
-
Pilunya Malam di Cibinong: Pohon Tumbang Timpa Satu Keluarga, Balita Kritis Jalani Operasi
-
Menko Muhaimin Ungkap Rahasia SMAKBO yang Lulusannya Hampir 100 Persen Terserap Kerja