-
Penutupan tambang Cigudeg menjadi sorotan publik dan masalah kemanusiaan karena ratusan keluarga kehilangan sandaran ekonomi.
-
Warga terdampak meminta Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, datang langsung setelah video keluhan mereka menjadi viral di TikTok.
-
Dampak penutupan sangat masif, melumpuhkan ekonomi buruh harian, pedagang kecil, dan membuat masyarakat kesulitan mencari usaha pengganti.
SuaraBogor.id - Penutupan aktivitas perusahaan tambang di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terus menjadi sorotan tajam publik.
Kondisi ini tidak hanya sekadar isu lingkungan atau bisnis, tetapi telah berkembang menjadi masalah kemanusiaan yang mendalam, mengakibatkan ratusan keluarga kehilangan sandaran ekonomi.
Masyarakat terdampak kini menyuarakan jeritan hati mereka, bahkan meminta perhatian langsung dari pemimpin daerah atau Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Melalui sebuah video yang viral di akun TikTok @_selv2, seorang warga Kampung Lebak Wangi, Desa Rengasjajar, secara emosional menyampaikan keluhannya langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Video tersebut menjadi gambaran nyata betapa putus asanya warga dalam menghadapi situasi ini.
Dalam rekaman yang menyebar luas itu, warga dengan lantang meminta agar Dedi Mulyadi tidak hanya melihat situasi dari media sosial, melainkan datang langsung menyaksikan kondisi warga yang terdampak.
"Pak Dedi, jangan cuma melihat di media sosial, datang langsung ke sini, ke Kampung Lebak Wangi, Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Biar bapak percaya, banyak orang yang benar-benar nangis, Pak, karena PT ditutup,” ujarnya dalam rekaman yang viral itu.
Sejak perusahaan tambang ditutup, dampak ekonominya terasa sangat masif dan meluas.
Bukan hanya sopir truk yang biasanya mengangkut hasil tambang yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga ribuan buruh harian dan pedagang kecil yang hidupnya bergantung pada roda ekonomi yang berputar di sekitar aktivitas pertambangan.
Baca Juga: Pemkab dan DPRD Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Siap Geber Pembangunan dan Susun APBD 2026
Mereka adalah pemilik warung, penjual makanan, hingga penyedia jasa yang kini omzetnya terjun bebas, bahkan tak ada sama sekali.
"Banyak orang yang kelaparan sekarang, Pak, bukan cuma supir. Di belakang kita, biasanya banyak buruh, sekarang tidak ada makanan, tidak ada mobil,” tutur warga tersebut.
Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan mencari usaha pengganti untuk bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi yang kian mencekik.
"Mau usaha apa sekarang, Pak? Usaha cilok? jualan cilok? Yang beli, Pak? Tidak ada yang punya uang,” keluhnya.
Dampak penutupan tambang ini tidak hanya dirasakan oleh para pekerja dewasa, tetapi juga anak-anak. Mereka disebut tidak lagi bisa jajan lantaran orang tua kehilangan penghasilan.
"Anak-anak juga dikurung, Pak, mereka mau jajan tapi tidak punya uang,” kata warga.
Berita Terkait
-
Pemkab dan DPRD Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Siap Geber Pembangunan dan Susun APBD 2026
-
Bupati Bogor Tiba-Tiba Minta Maaf di Hari Kesaktian Pancasila, Ada Apa?
-
Bukan Rumpin atau Leuwiliang, Ini Alasan Cigudeg Dijagokan Jadi Ibu Kota Bogor Barat?
-
Demi Pemilu 'Nol Kertas': KPU Bogor Kumpulkan Ahli, Godok Rencana Transformasi ke E-voting
-
Revolusi Demokrasi Lokal, Pilkades E-voting Jadi Uji Coba Awal Pemilu Digital di Bogor?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang