Andi Ahmad S
Minggu, 05 Oktober 2025 | 16:52 WIB
Penyerahan Souvenir kepada Mahasiswa Thailand RMTUK [Ist]
Baca 10 detik
  • Universitas Jayabaya gelar PkM lintas negara di Thailand, wujudkan Permendiktisaintek 39/2025 tentang mutu dan relevansi internasional. 

  • Program PkM multidisiplin ini berikan pemahaman komprehensif bahasa, budaya, dan perspektif akademik Indonesia kepada mahasiswa Thailand. 

  • PkM internasional ini adalah "jalan baru internasionalisasi tridarma", perkuat jejaring riset, publikasi, dan pemahaman lintas budaya ASEAN. 

SuaraBogor.id - Merespons Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 yang menekankan mutu dan relevansi internasional pendidikan tinggi, Pascasarjana Universitas Jayabaya mengambil langkah konkret dengan menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) lintas negara.

Bertajuk Enhancing Indonesian Language and Cultural Literacy among Thai Students – A Multidisciplinary Academic Perspective: Management, Law, and Communication Studies.

Program ini tidak hanya memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia, tetapi juga membuka ruang kolaborasi akademik yang kaya, di Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand pada Sabtu (27/09/2025) lalu.

Bagi Pascasarjana Universitas Jayabaya, regulasi bukan sekadar deretan pasal di atas kertas. Ia harus diwujudkan dalam langkah nyata, salah satunya lewat PkM yang melintasi batas negara.

Inisiatif ini digagas oleh Unit Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Publikasi (UP2P) Pascasarjana Universitas Jayabaya, bertempat di Ramada Plaza by Wyndham, Thailand.

Program ini secara khusus mengajak mahasiswa Thailand untuk menyelami kekayaan bahasa dan budaya Indonesia, sekaligus memperkaya perspektif akademik melalui pendekatan lintas disiplin.

Dukungan penuh dari pimpinan Pascasarjana, yang meliputi Direktur Yuhelson, Wakil Direktur I Nurhakim, dan Wakil Direktur II Edi Ridwan, menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar workshop biasa.

Kolaborasi lintas program studi, mulai dari Doktor Ilmu Hukum, Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, hingga Magister Komunikasi, menegaskan komitmen bahwa internasionalisasi memang harus berjalan dalam satu irama akademik.

Mahasiswa Thailand diajak menyelami Indonesia dari berbagai sudut pandang multidisiplin:

Baca Juga: Kisah Awal Ribuan Mimpi: Pekan Ta'aruf UIKA 2025, Langkah Pertama Menuju Global Impact

  • Perspektif Manajemen: Memperlihatkan urgensi cross-cultural management dalam kerja sama antara Indonesia dan Thailand.
  • Perspektif Hukum: Memperkenalkan aturan sederhana mengenai hak dan kewajiban mahasiswa asing.
  • Perspektif Komunikasi: Membantu mereka memahami simbol budaya, bahasa tubuh, dan etika berinteraksi di Indonesia.

Tidak hanya teori, para peserta juga menikmati sesi praktik berupa latihan percakapan sehari-hari serta pengalaman budaya populer Indonesia, dari mencicipi kuliner khas hingga mengenal pakaian tradisional. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang komprehensif.

Menurut Ketua UP2P Pascasarjana Universitas Jayabaya, Ferdian Arie Bowo, inisiatif ini adalah jalan baru internasionalisasi tridarma.

"Program ini tidak hanya memperluas pemahaman mahasiswa asing tentang Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi riset dan publikasi bersama. Di sinilah kita melihat bagaimana PkM bisa bergerak ke ranah internasional," katanya, kepada wartawan.

Senada dengan itu, Wakil Direktur I Pascasarjana, Nurhakim, menekankan pentingnya menghubungkan regulasi dan praktik.

“Permendiktisaintek 39/2025 mendorong perguruan tinggi agar lebih berkualitas dan berorientasi global. Inisiasi UP2P ini membuktikan bagaimana sebuah kebijakan dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata,” tegasnya.

Kesuksesan kegiatan ini tak lepas dari kerja tim yang solid. Sekretaris UP2P, Eka Wahyu Hidayat, bersama jajaran Sekretariat Program Doktor Ilmu Hukum, yaitu Ardi, Shita, dan Fadli, memastikan seluruh aspek teknis berjalan lancar.

Load More