-
Proyek jalan Bomang di Bogor terancam molor dari target Desember 2025.
-
Kebijakan penutupan tambang oleh Dedi Mulyadi menyebabkan kelangkaan material beton utama.
-
Kelangkaan material di Bogor membuat progres proyek Bomang baru 31% mendekati akhir tahun.
SuaraBogor.id - Proyek pembangunan jalan Bojonggede - Kemang alias Bomang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diprediksi akan mengalami keterlambatan penyelesaian karena kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Suryanto Putra mengaku, keluhan dari pekerja Proyek Bomang yakni sulitnya material penunjang untuk menyelesaikan tepat waktu.
Proyek senilai Rp31 Miliar itu ditargetkan selesai selama 130 hari kalender atau hingga akhir Desember 2025 berdasarkan kontrak yang disepakati.
Namun, dengan kesulitan material itu, pekerjaan diprediksi tidak bisa selesai tahun ini.
"Pihak penyedia ingin bekerja secara cepat, tapi memang itu kendala dengan bahan (material), sangat sulit. Karena mereka membutuhkan buat beton (salah satunya). Itu yang menjadi kendala karena tidak ada material yang bisa dibeli, karena penutupan tambang," ungkap Suryanto.
Suryanto Putra mengaku, material untuk betonisasi itu biasanya mengambil di kuawi atau tambang wilayah Kabupaten Bogor, khususnya Kecamatan Parungpanjang, Cigudeg dan Rumpin.
Pengambilan material di tiga lokasi yang ditutup Dedi Mulyadi itu dikarenakan stok melimpah dan memiliki kualitas terbaik khususnya di Jawa Barat.
"Jadi mereka sedang berusaha juga mencari di wilayah luar Bogor, dan kalaupun dapat volumenya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan," jelas Suryanto.
Ia berharap, kelengkaan material itu tidak terus menerus terjadi. Sebab, akan menghambat proyek-proyek pembangunan infrastruktur lainnya di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: 4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
"Kami berharap keluhan dari mereka (penyedia jasa) itu bisa diatasi. Mereka ingin mengecor tuh, ngecor dinding penahan tahan, tapi saat ini belum ada yang bisa ngirim buat ngecor itu, memang pihak vendor yang sanggup belum ada," tutur Suryanto.
Manajer Proyek pembangunan Jalan Bomang, Acep Wawan mengaku kesulitan karena bahan utama melakukan betonisasi adalah batu split yang biasanya didapatkan dari penambangan wilayah Kabupaten Bogor.
"Betul (kami sangat bergantung) karena kita bahan bakunya terutama split, dasarnya kan hasil bumi. Kalau (tambang) ditutup, tidak ada (alternatif lain) beton itu material pokoknya kan split," ungkapnya.
Dua bulan menjelang akhir tahun 2025, Acep menyebut bahwa progres pembangunan saat ini baru mencapai 31 persen.
"Dalam pengerjaan bomang ini progres baru tercapai 31 persen, sebetulnya di dalam schedule kita masih plus, tapi di lapangan memang ada beberapa kendala. Mudah-mudahan bisa segera diatasi," kata dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen
-
Nenek Sebatang Kara Hidup Gelap Gulita Bertahun-tahun, Dinsos Bogor Sentil Kades: Harus Peka
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Miris! Guru SDN di Cibinong Diduga 'Lombakan' Uang Kas Siswa untuk Cepat Pulang
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD