Andi Ahmad S
Rabu, 05 November 2025 | 19:26 WIB
Tiga tersangka pelaku pembunuhan remaja berinisial AN ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Senin 3 Oktober 2025 dini hari dipajang polisi [Egi/SuaraBogor]
Baca 10 detik
  • Seseorang kehilangan nyawa diduga akibat masalah pertemanan di grup media sosial. Polisi kini sedang menyelidiki insiden yang berawal dari interaksi daring tersebut.

  • Polisi mendalami dugaan bahwa grup media sosial yang terlibat adalah grup sesama jenis. Aspek ini menjadi fokus utama untuk mengungkap motif dan kronologi insiden.

  • Insiden ini menunjukkan potensi risiko serius dan konsekuensi tak terduga yang dapat timbul dari pertemanan atau konflik yang terjadi di dalam kelompok media sosial.

SuaraBogor.id - Remaja berinisial AN ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Senin 3 Oktober 2025 dini hari.

Kasatreskrim Polres Depok, Kompol Made Gede Oka menjelaskan, dalam kejadian tersebut tiga pelaku berinisial MFR, MPO, dan AS ditetapkan sebagai tersangka.

Kejadian bermula saat MPO berkenalan dengan AN yang baru masuk grup media sosial Facebook. Singkat cerita, MPO mengajak AN bertemu setelah lama berhubungan melalui chattingan grup.

"Selanjutnya mereka chatting di grup Facebook dan bersepakat untuk bertemu bersama-sama nongkrong di rumah salah satu tersangka yang merupakan juga menjadi TKP pembunuhan," kata dia kepada wartawan, Rabu 5 Oktober 2025.

Ia menyebut, korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang. Menurut keterangan para pelaku, mereka sengaja menelanjangi korban karena pakaiannya digunakan untuk membersihkan darah pada tubuh korban.

Anehnya, para pelaku hanya membuka celana korban tidak dengan baju yang dikenankan oleh korban. Korban, hanya menyisakan kaos dalam saat ditemukan di TKP.

"Memang kondisi korban, kondisi memang setengah telanjang. Pengakuan dari para tersangka, mereka panik dan me-lap darah korban menggunakan baju korban. Tidak bercelana," jelas dia.

Pihak kepolisian masih mendalami adanya dugaan penyuka sesama jenis pada kasus tersebut. Sebab, kata dia, grup Facebook itu ditulis tidak spesifik mengarah pada grup penyuka sesama jenis.

"Kami masih mendalami, kami masih mendalami informasi tersebut, tapi kita melakukan penelusuran dan akan menjadikan barang bukti juga, rekaman ataupun capture-an dari grup-grup yang bersangkutan. Kita masih mendalami, namun di sana tidak ada judul grup facebooknya apa, anonim saja," jelas dia.

Baca Juga: Berawal dari Chatting Facebook, Remaja di Bogor Tewas Mengenaskan Dikeroyok 3 Pelaku

Termasuk, lanjut Kompol Made, isi chattingan dari korban dan pelaku sehingga pelaku mau ditemui oleh korban meski hanya satu hari kenal.

"Baru kali itu mereka bertemu, namun di chat ataupun di grup-grup facebook memang sudah sekitar dari hari, sehari sebelumnya," jelas dia.

"Ajakan nongkrongnya itu yang perlu menjadi bahan penyidikan kami. Intinya mengajak korban untuk nongkrong," tutup dia.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More