Andi Ahmad S
Jum'at, 28 November 2025 | 17:13 WIB
Bupati Bogor Rudy Susmanto [Andi/Suara.com]
Baca 10 detik
  • APBD Kabupaten Bogor tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp11,697 triliun, turun sekitar Rp700 miliar dari tahun sebelumnya karena transfer pusat menurun. 

  • Meski anggaran turun, Pemkab Bogor menaikkan kucuran dana desa menjadi Rp1,5 miliar per desa/kelurahan untuk infrastruktur fisik dan SDM, termasuk pemuda. 

  • APBD 2026 memprioritaskan pendidikan dan kesehatan, termasuk beasiswa untuk siswa miskin yang tidak lolos SMP negeri dan program Universal Health Coverage (UHC) 100%.

SuaraBogor.id - Kabar penting bagi warga Bumi Tegar Beriman. Pemerintah Kabupaten Bogor bersama DPRD akhirnya resmi mengetuk palu penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 pada Jumat, 28 November 2025. Angka final yang disepakati adalah Rp11,697 triliun.

Bagi warga yang kritis mengawal uang rakyat, angka ini sebenarnya mengalami penurunan cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tercatat, ada penyusutan sekitar Rp700 miliar dari APBD Perubahan 2025 yang mencapai Rp12,4 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh dinamika transfer keuangan daerah dari pusat.

"Jadi pada saat transfer keuangan daerah, kami pun mengalami penurunan kurang lebih setelah dibahas bersama, APBD yang sudah ditetapkan APBD perubahan tahun anggaran 2025 senilai Rp12,4 triliun, lalu hari ini kami menetapkan APBD 2026 senilai Rp11,697, maka ada penurunan kurang lebih hampir Rp700 miliar," kata Rudy Susmanto usai rapat paripurna, Jumat 28 November 2025.

Meskipun dompet daerah menipis, Bupati Bogor Rudy Susmanto menjamin program-program populis yang menyentuh langsung kebutuhan anak muda dan masyarakat desa tidak akan dipangkas. Draf ini selanjutnya akan dikirim ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dievaluasi oleh Gubernur.

Salah satu sorotan utama dalam APBD 2026 adalah realisasi janji politik pemerataan pembangunan. Jika sebelumnya dikenal program Samisade (Satu Miliar Satu Desa), kini nominalnya naik kelas. Rudy memastikan kucuran dana segar sebesar Rp1,5 miliar akan mengalir ke setiap desa dan kelurahan.

"Bukan hanya satu atau dua lokasi tapi menyeluruh di 416 desa, 19 kelurahan. Bantuan keuangan infrastruktur desa 2026 dengan angka 1,5 miliar per desa bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur fisik tetapi juga merupakan pembangunan infrastruktur sumber daya manusia," jelas Rudy.

Artinya, karang taruna atau komunitas pemuda desa memiliki peluang lebih besar untuk mengajukan program pelatihan digital atau ekonomi kreatif menggunakan anggaran tersebut.

Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas mutlak yang tak bisa ditawar. Bagi para orang tua milenial yang pusing memikirkan biaya sekolah anak, APBD 2026 membawa angin segar.

Baca Juga: Puncak Bogor Segera Punya Jalan Alternatif Baru! Ini Proyek Rudy Susmanto yang Dimulai 2026

Pemkab Bogor mengalokasikan beasiswa khusus bagi siswa yang tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah negeri dan terpaksa masuk swasta.

"Kita melakukan UHC 100 persen di tahun 2026, lalu bantuan pendidikan beasiswa untuk MI, MTS, RA lalu yang kedua bantuan beasiswa bagi siswa-siswi yang masuk SMP dan tidak keterima di SMP negeri dan masuk dalam data DTSN sebagai penerima bantuan dari Kabupaten Bogor maka diberikan bantuan dari Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan," tutup Rudy.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More