SuaraBogor.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan jika virus COVID-19 baru atau strain baru virus Covid-19 lebih cepat menular. Namun tidak parah.
Hal itu berdasarkan penjelasan para ahli. Strain baru virus Covid-19 ini muncul di London, Inggris lebih mudah menular.
Namun strain baru Covid-19 tidak terbukti lebih parah dari kekinian,
"Nomor satu, Strain ini ada kemudian memang lebih cepat menular. Nomor dua strain ini ada tapi tidak terbukti dia lebih parah jadi walaupun tertular tapi tidak terbukti dia lebih parah ya," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga:Menkes BGS Prediksi Kasus Covid-19 Melonjak Pertengahan Januari 2021
Kemudian strain baru Covid-19 kata Budi hanya bisa terdeteksi melalui tes swab antigen dan tes swab PCR.
"Yang ke-3 strain virus ini bisa dideteksi dengan alat deteksi ada sekarang seperti swab antigen dan swab PCR," ucap dia.
Tak hanya itu, Budi menuturkan strain baru Covid-19 yang dinamakan B117 atau N501Y adalah mutasi virus SARS Cov2.
Mutasinya, kata Budi, terjadi di salah satu komponen protein yang bernama spike protein.
"Ini adalah mutasi dari virus SARS cov2. mutasinya terjadi di mana? mutasinya terjadi di salah satu komponen protein yang namanya spike protein yang memang merupakan salah satu komponen protein utama dari virus ini," ucap dia.
Baca Juga:Menkes Budi: Vaksin Sinovac Diberi ke 3 Kelompok Dulu Baru Warga Umum
Mantan Wakil Menteri BUMN itu menyebut pemerintah belum mengetahui apakah strain virus sudah ada di Indonesia atau belum.