Ratusan Pengrajin Tahu Tempe Demo Besar, Serbu Gedung DPRD

Harga kedelai selama pandemi Covid-19 melonjak sampai Rp 9.000 perkilogram.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 04 Januari 2021 | 16:03 WIB
Ratusan Pengrajin Tahu Tempe Demo Besar, Serbu Gedung DPRD
Suasana salah satu pabrik tahu yang sepi saat aksi mogok berproduksi di Jakarta, Sabtu (2/1/2021). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

"Kami meminta para anggota DPRD Sukoharjo mencari solusi alternatif untuk menekan kenaikan harga kedelai. Kelangsungan hidup para pengrajin tahu dan tempe dipertaruhkan jika kondisi ini terus berlanjut tanpa ada intervensi dari pemerintah," ujar dia.

Puryono menyebut kondisi serupa pernah terjadi pada 2013. Harga kedelai melonjak tajam hingga di atas Rp9.000 per kg. Ratusan pengrajin tahu dan tempe melakukan unjuk rasa di Bundaran Kartasura.

Mereka meminta pemerintah segera mengambil langkah untuk menurunkan harga kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe.

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengatakan harga kedelai naik akibat pandemi Covid-19. Pada November 2020, harga kedelai naik hingga di atas Rp9.000 per kg. Begitu pula harga minyak goreng sawit yang naik akibat wabah pandemi Covid-19.

Baca Juga:Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu di Bantul Menjerit

Eko berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi alternatif agar usaha para pengrajin tahu dan tempe di Kartasura bisa bertahan di tengah gerusan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sukoharjo, Sutarmo, menyatakan kebijakan harga kedelai wewenang pemerintah pusat. Sutarmo bakal berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Jawa Tengah untuk mengatasi kenaikan harga kedelai.

Dia bakal memprioritas para pengrajin tahu dan tempe untuk mendapatkan bantuan subsidi bunga yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini