Dokter Karla Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin COVID-19, Kena Radang Otak

Badannya langsung memar dan lemas.

Pebriansyah Ariefana | Rima Suliastini
Kamis, 07 Januari 2021 | 17:47 WIB
Dokter Karla Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin COVID-19, Kena Radang Otak
ILUSTRASI suntik vaksin COVID-19. [Henry Ford Health System/AFP]

SuaraBogor.id - Dokter Karla lumpuh setelah disuntik vaksin COVID-19. Dokter Karla pun divonis kena radang otak. 

Dokter bernama lengkap Karla Cecilia Perez itu menderita alergi berat. Kebetulan ada salah satu bahan yang terkandung di vaksin itu membuat Dokter Karla alergi dan akhirnya lumpuh. 

Dokter asal Meksiko ini pun langsung memar, kram, lemah dan gangguan masalah pernapasan dalam waktu singkat. 

Menyadur BC Focus Kamis (07/01), dokter berusia 32 tahun itu menunjukkan gejala kelumpuhan.

Baca Juga:CDC: Kasus Alergi Vaksin Covid-19 Masih Termasuk Kejadian Langka

Karla juga diketahui memiliki alergi terhadap antibiotik sebelum vaksinasi. Dokter ini telah menderita efek samping yang sama parahnya dari antibiotik ini.

Karla kemudian didiagnosis radang otak dan sumsum tulang belakang (encephalomyelitis) dan kondisinya kini membaik setelah diobati. Kementerian Kesehatan Meksiko langsung menyelidiki kasus ini secara mendalam. 

Lebih lanjut, kementerian mengatakan pihaknya tak menentang vaksinasi tapi penelitian yang lebih mendalam dibutuhkan terkait hal ini.

Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Cokun)
Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Cokun)

"Kami tidak mengklaim kelumpuhan ini disebabkan oleh vaksin. Diperlukan penelitian untuk mengonfirmasi hal ini," jelas pihak kementerian.

Keluarga Karla, Carlos mengatakan pihaknya tak akan menghalangi orang lain untuk menerima vaksinasi tapi mereka menyarankan untuk lebih berhati-hati.

Baca Juga:Waduh, AS Kembali Laporkan Kasus Alergi Parah Usai Disuntik Vaksin Covid-19

"Seluruh kasusnya (perlu) diinvestigasi sehingga insiden seperti itu dapat dihindari di masa mendatang," ujarnya.

Karla menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer pada 30 Desember 2020. Dia dirawat di unit perawatan intensif setengah jam setelah menerima vaksin karena menderita ruam, kram, tubuh lemas, dan kesulitan bernapas.

Ketika Karla bereaksi terhadap vaksin tersebut, dia berada di bawah pengawasan para pemberi vaksin. Mereka sekarang sedang diproses lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini