Tinggalkan Kehidupan Jahiliyah, Al Maliki Pria Bertato Jadi Hafiz Quran

Lelaki bernama lengkapAhmad Nur Kususma Yuda itu pun seorang takmir Masjid Jami Al-Istikomah.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 11 Januari 2021 | 12:36 WIB
Tinggalkan Kehidupan Jahiliyah, Al Maliki Pria Bertato Jadi Hafiz Quran
Al-Maliki saat ditemui di Masjid Jami Al-Istikomah (suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraBogor.id - Seorang pria bertato Al Maliki jadi hafiz Quran atau penghafal Al Quran setelah meninggalkan dunia gelap jahiliyah. Lelaki bernama lengkap Ahmad Nur Kususma Yuda itu pun seorang takmir Masjid Jami Al-Istikomah di Kota Semarang

Kisah Al Maliki viral dan menjadi perbincangan hangat. Penampilannya penuh tato sampai muka, mengantarkan Al Maliki ke gerbang pertobatan. 

Sekujur tubuh Al Maliki dipenuhi dengan tato. Tak terkecuali wajahnya. Gambar tatonya bermacam-macam, ada Bunda Maria, gambar bunga hingga gambar Dajjal yang ada di punggungnya. 

Meski begitu, dia enggan menghapus tatonya. Al-Maliki ingin tatonya menjadi saksi ketika di hari penghakiman ketika dia meninggal. 

Baca Juga:Ngeri! Pasien Positif Covid-19 di Semarang Hari Ini Tembus 1.020 Orang

Tato pertamanya bergambar air mata yang ada di kedua pipinya. Tato tersebut mempunyai makna agar dia tak cengeng ketika hidup di jalanan. Dia mengaku gambar tato tersebut dia buat ketika masih SD. 

Pemuda bertato jadi muazin - (TikTok/@terdalam_)
Pemuda bertato jadi muazin - (TikTok/@terdalam_)

"Saya tak ingin menghapus tato saya. Tato ini pernah ikut saat saya masih jahiliyah dan saya ingin mengajak tato saya ini menjadi saksi bahwa saya sudah hijrah ke arah yang lebih baik," jelasnya saat ditemui suarajawatengah.id, Senin (11/1/2021). 

Setelah lulus SD, Al-Maliki menjalani hidupnya dengan penuh lika-liku. Jika dibandingkan, kehidupan Al-Maliki saat ini bak langit dan bumi. Dengan kehidupannya sekarang, dia mengaku lebih tenang dan gembira. 

Meski sekujur tubuhnya dipenuhi tato, sejak masih PAUD dia sudah dimasukan ayahnya di beberapa Pondok Pesantren di daerah Bogor, Klaten, Tangerang dan yang terakhir adalah di Salatiga. 

Puncaknya saat di Salatiga, Al-Maliki mulai tak betah hingga akhirnya beberapa kali dia terpaksa kabur dari Pondok Pesantren tersebut. Karena sering melanggar peraturan, akhirnya Al-Maliki dipulangkan ke rumah. 

Baca Juga:Ini Alasan Cita Citata Ngamuk di Medsos soal Kematian Chacha Sherly

Pemuda penuh tato hijrah [TikTok/@terdalam_]
Pemuda penuh tato hijrah [TikTok/@terdalam_]

Tak betah di rumah, dia memilih hidup di jalanan. Ketika hidup di jalanan dia mulai terlibat aksi perkelahian, minuman keras hingga terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini