Merger Tokopedia - Gojek, Apa Untung dan Rugi untuk Kita?

Wacana merger Tokopedia - Gojek bisa merugikan konsumen jika berbicara soal harga promosi.

Liberty Jemadu
Senin, 18 Januari 2021 | 22:53 WIB
Merger Tokopedia - Gojek, Apa Untung dan Rugi untuk Kita?
Kantor Gojek di Jakarta. [Suara.com/Dythia Novianty]

SuaraBogor.id - Wacana merger Tokopedia - Gojek muncul pada awal 2021 dan jika terwujud kabarnya bisa melahirkan raksasa digital baru dengan nilai atau valuasi sekitar Rp 240 triliun.

Merger Tokopedia - Gojek ini akan membuat keduanya lebih kuat secara keuangan dan jaringan, tetapi juga punya dampak baik dan buruk ke para konsumen.

Perusahaan baru ini akan memiliki keberlangsungan usaha yang lebih baik untuk tetap memberikan layanan kepada penggunanya. Sedangkan salah satu dampak buruknya adalah penyebaran informasi milik pengguna yang nantinya bisa digunakan perusahaan dan mitra-mitranya.

Perusahaan akan bertahan tapi harga promosi akan berkurang

Baca Juga:Merger Tokopedia - Gojek Akan Untungkan Konsumen

Menurut Stevanus Pangestu, dosen ekonomi di Universitas Katolik Atma Jaya, wacana merger kedua perusahaan ini akan berdampak baik bagi para konsumen.

“Jika terjadi merger maka akan mempercepat perkembangan ekonomi digital Indonesia. Merger antara Gojek dan Tokopedia dapat mewujudkan efisiensi bisnis melalui sumber daya yang dimiliki,” kata Stevanus.

Dua perusahaan ini dirintis sebagai startup atau perusahaan teknologi dari Tanah Air. Hal ini dapat mewujudkan keunggulan kompetitif dibanding kompetitor lain di bidang ekonomi digital khususnya yang berasal dari luar negeri.

Dalam bisnis layanan transportasi, Gojek mendapatkan perlawanan sengit dari aplikasi serupa dari Malaysia, Grab, dan saat ini keduanya menguasai segmen transportasi online dan jasa pengantaran makanan.

Gojek per Juni tahun lalu mempunyai 28 juta pengguna aktif sedangkan Grab memiliki 18 juta pengguna.

Baca Juga:Merger Perusahaan Digital Pasti Terjadi, KPPU Diminta Lebih Bijak

Kedua perusahaan ini juga sempat berencana untuk merger, namun dikabarkan mandek karena negosiasi kepemilikan saham.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini