SuaraBogor.id - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor mulai surut. Banjir sebelumnya merendam sejumlah perumahan di wilayah Bogor Timur pada Sabtu (20/2/2021).
Banjir yang mulai surut itu seperti di salah satunya Perumahan Almira Residence, Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, banjir merendam Perumahan Almira sejak Sabtu (20/2/2021) sudah surut. Tak hanya itu, warga yang sempat mengungsi sejak Sabtu juga mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
“Alhamdulillah kemarin sore sudah mulai surut. Masyarakat yang di Perumahan Almira juga sudah mulai kembali ke rumah,” ujarnya kepada wartawan dikutip Suarabogor.id dari Ayobogor - media jaringan - Suara.com, Senin (22/2/2021).
Baca Juga:Bersih-bersih Pascabanjir di Kemang
Selain di Perumahan Almira Residence, banjir yang melanda Kampung Rawa Jejer, Desa Bojong, Kecamatan Cileungsi juga sudah tertangani.
“Yang di Kampung Rawa Jejer juga sudah kembali ke rumah,” ujar Aris.
Aris menjelaskan, Perumahan Almira sempat terendam banjir selama dua hari. Sebab, letak perumahan tersebut berada lebih rendah dari Kali Cibarengkok dan juga Danau Setu Sari.
“Sehingga air cukup lama surut dan dihawatir hujan turun kembali, air luapan dari Kali Cibarengkok dan Danau Setu Sari akan kembali membanjiri pemukiman warga di Perum Almira Residence,” tuturnya.
Akibat genangan tersebut, total 42 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri atas 210 jiwa terdampak, 33 jiwa sisanya mengungsi sementara di rumah RW setempat sejak Sabtu hingga Minggu. Namun, saat ini, Aris mengatakan seluruh pengungsi sudah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing.
Baca Juga:Dianggap Gagal Cegah Banjir di Jakarta, PSI: Anies Tidak Bekerja Selama Ini
Saat ini, lanjut Aris, BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan koordinasi dan pemantauan jika terjadi hujan, yang bisa menyebabkan air di sejumlah titik meluap kembali. Tak hanya itu, BPBD juga melakukan mitigasi.
“Untuk penanganan lebih ke mitigasi, untuk antisipasi menghadapi curah hujan ke depan. Kita juga koordinasi dan terus pantau,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo mencatat ada lima kejadian banjir di Kabupaten Bogor selama dua hari ke belakang, yakni pada Sabtu dan Minggu. Lima kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Klapanunggal dan Kecamatan Cileungsi.
“Pada Sabtu ada empat perumahan yang terdampak banjir. Yakni Perumahan Griya PMI Desa Kahuripan, Perumahan Almira Residence Desa Bojong di Kecamatan Klapanunggal, serta Perumahan Grand Mekarsari Desa Mekarsari, dan Perumahan Nusa Indah Desa Situsari di Kecamatan Cileungsi,” ujar Budi melalui keterangannya.
Selain itu, Kampung Rawa Jejer juga terdampak banjir. Namun, belum disebutkan apakah ada dampak dari kejadian tersebut atau tidak. Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengatakan telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) terkait mitigasi bencana bersama TNI-Polri.
Menurutnya, mitigasi bencana terhitung penting dalam rangka membaca potensi timbulnya bencana.
“Kita sudah rakor dengan kapolres dandim, termasuk Bappeda, semuanya dilibatkan dalam mitigasi bencana. Sebab ini yang paling penting. Kita harus mulai bisa membaca potensi-potensi yang pasti akan menimbulkan bencana,” ujar Ade Yasin.
Tak hanya itu, dirinya juga memaparkan kajian dari Badan Informasi Geospasial (BIG) tentang wilayah rawan bencana. Juga meminta jajaran terkait untuk menjelaskan tugasnya dalam persiapan mitigasi.
“Dalam rakor juga disebutkan paparan kaitan wilayah-wilayah rawan dari BIG juga kita persiapkan. Semua saya minta ekspos terkait dnegan persiapan mitigasi. Karena lebih penting mitigasi untuk menghindari meminimalisir bencana,” tuturnya.