"Kedua melayani masyarakat dengan ikhlas, apalagi saat COVID-19 ya, orang marah, banyak orang stres, banyak ekonomi terpuruk, sehingga butuh pemimpin yang sabar, yang ikhlas dan turun ke masyarakat," tutur-nya.
Dan yang ketiga, Kang Emil menitipkan pesan profesionalisme dan pandemik COVID-19 mengajarkan masyarakat untuk tidak boleh biasa-biasa saja melainkan harus luar biasa.
Menurut dia dengan beradaptasi pemimpin harus punya teori baru membangun daerah masing-masing karena tidak bisa lagi menggunakan teori-teori lama dalam membangun daerah-nya.
Sehingga pesan integritas melayani sepenuh hati dan profesional mudah-mudahan menjadi bekal masing-masing saat langsung bertugas, ujarnya.
Baca Juga:Teknologi Sekuensing Pegang Peran Penting dalam Penemuan Vaksin Covid-19
"Nanti provinsi, kami akan membimbing mereka, datang ke Bandung atau kita yang datang ke daerah masing-masing untuk memberikan penguatan-penguatan," lanjut dia.
Sementara itu, tiga pasangan kepala daerah yang juga telah melakukan Pilkada Serentak Tahun 2020 belum melaksanakan pelantikan yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya.
"Sehingga belum bisa dilantik di Jumat ini. Kemudian yang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya keputusan MK baru hadir kurang lebih di bulan Maret, sehingga kami masih menunggu hasilnya keputusan finalnya seperti apa," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan mayoritas kepala daerah yang dilantik merupakan petahana kecuali Kabupaten Indramayu.
Oleh karena itu, komunikasi bisa lebih maksimal dan dirinya mengucapkan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu karena pelaksanaan pilkada yang dikhawatirkan akan memunculkan klaster penyebaran COVID-19 ternyata dengan kedisiplinan, tidak terjadi. (Antara).
Baca Juga:LIVE: Efektifitas PPKM Mikro, Peran Warga dalam Menekan Penyebaran Covid-19