SuaraBogor.id - Seorang siswa SMP Subang meninggal dunia karena kecanduan game online. Nama anak itu adalah Raden Tri Sakti, berusia 12 tahun.
Raden Tri Sakti mengalami gangguan syaraf. Raden Tri Sakti siswa SMP kelas 1 asal Desa Salam Jaya, Pabuaran, Subang.
Raden Tri Sakti meninggal dunia dengan diagnosa mengalami gangguan syaraf.
Pihak keluarga menyebut penyakit yang dideritanya dikabarkan karena kecanduan bermain game online di telepon seluler.
Baca Juga:Pria Misterius Bercelurit Todong Bocah yang Asik Mabar Game Online
Raden Tri Sakti meninggal tiga hari lalu, Selasa (23/2/2021) pukul 23.00 WIB, di RS Siloam Purwakarta.
Endang, paman Raden Tri Sakti menceritakan keponakannya pada awal tahun mengeluahkan sakit kepala, bahkan tangan dan kakinya susah digerakkan.
"Jadi begitu kejadian pertamanya lemes, badannya lemes semua," kata Endang usai melihat kembali makam keponakannya Jumat (26/2/2021).
Akhirnya pada 15 Januari, keluarga membawanya ke RS terdekat namun tidak mampu, sehingga dibawa ke RS Siloam.
"Begitu di Siloam ternyata kata dokter itu radiasi handphone jadi kena saraf, jadi sampai lumpuh," ujar Endang.
Endang mengaku Raden Tri Sakti dirawat hingga 16 hari di RS, namun kondisinya tak kunjung membaik.
Akhirnya keluarga memutuskan membawanya pulang.
Baca Juga:PNS Pemkab Aceh Barat Akan Disanksi Jika Bermain Game Online
"Pada tanggal 20 Februari dibawa lagi ke rumah sakit, selang tiga hari atau tanggal 23 meninggal dunia pada pukul 23.00. penyakitnya itu gangguan syaraf," kata Endang.
Raden Tri Sakti selama ini selalu bermain game online seharian, ditambah dengan sekolah jarak jauh yang otomatis selalu memegang handphone.
"Jadi anak itu tadinya sering main HP game online siang malam, tidur subuh pukul 03.00 WIB. Trus kerap mengigau kaya lagi bermain game," ujar Endang.
Soal sejak kapan Raden Tri Sakti mulai suka main game online, Endang mengaku tidak mengetahuinya. Sementara itu orangtua Raden hingga kini masih berduka, sehingga tak bisa melalukan wawancara.
Sementara itu Kepala Desa Salam Jaya Ujang Sucipto membenarkan korban meninggal gegara kecanduan game online.
"Saya turut prihatin dan menghimbau kepada masyarakat agar selzlu memperhatikan dan memantau perubahan perilaku terutama pada anak-anak. Ini pelajaran sangat penting bagi kita semua," ungkap Ujang Sucipto.
- 1
- 2