Cara Membuat Pupuk Kompos: Hanya Modal Daun, Akar Bambu dan Nasi!

Sederet mikroba yang bisa digunakan untuk kompos, seperti Trichoderma (dekomposer), mikroba penghasil antipatogen, mikroba pelarut P, dan bakteri penambat N.

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Selasa, 02 Maret 2021 | 15:58 WIB
Cara Membuat Pupuk Kompos: Hanya Modal Daun, Akar Bambu dan Nasi!
Ilustrasi pupuk kompos tanaman hias. (Unsplash)

SuaraBogor.id - Dibanding pupuk kimia, pupuk organik untuk berkebun dianggap lebih unggul karena bisa mengembalikan kesuburan tanah sehingga bisa membuat tanaman tubuh lebih baik dan maksimal.

Nah ngomongin soal pupuk organik, Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mengembangkan pupuk organik hayati, yang diklaim kaya dengan kandungan mikroba dan bisa dibuat di rumah lho!

Peneliti Badan Penelitian Tanah (Balittanah) Dr. Ir. Etty Pratiwi mengatakan, cara membuat pupuk organik hayati sangat mudah, cukup dengan mengisolasi mikroba yang dibutuhkan.

Sederet mikroba yang bisa digunakan untuk kompos, seperti Trichoderma (dekomposer), mikroba penghasil antipatogen, mikroba pelarut P, dan bakteri penambat N.

Baca Juga:Bukan Bawa Martabak, Pria Ini Apel ke Rumah Pacar Bawa Seperangkat Tanaman

Ilustrasi: Pupuk. (Shutterstock)
Ilustrasi: Pupuk. (Shutterstock)

"Misalnya untuk mendapatkan Trichoderma sp., bisa dilakukan dengan menggunakan media serasah akar bambu, daun bambu, dan nasi," jelas Etty berdasarkan keterangan pers, Senin (2/3/2021) kemarin.

Ketiganya dimasukkan dalam media batang bambu dan didiamkan selama 5 hingga 7 hari. Setelah itu terbentuklah koloni fungi. Namun, fungi tersebut harus diidentifikasi dan diuji terlebih dahulu.

Namun apabila dirasa sulit, masyarakat dan petani bisa memperoleh mikroba yang sudah tersedia di lembaga pengelola culture collection, Balitbangtan, perguruan tinggi, hingga online shop.

Pupuk organik yang terkandung mikroba ini sudah teruji di Balitbangtan bisa membuat tanah lebih subur.

Contohnya pupuk organik yang diperkaya dengan Trichoderma bisa mengurangi layu Fusarium sp. pada cabai dan bercak coklat pada tomat.

Baca Juga:Distribusi di Pamekasan Aman, Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi

Dibanding pupuk buatan kimia atau anorganik, penggunaan pupuk organik dengan mikroba lebih efisien meningkatkan hasil panen 20 hingga 50 persen.

“Meningkatkan kualitas hasil panen, meningkatkan ketahanan tanaman, dan bisa memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan,” jelas Etty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini