SuaraBogor.id - Beredar kabar soal imbalan Rp100 juta saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, kepada peserta kongres dibantah keras Max Sopacua.
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Max Sopacua mengatakan, bahwa isu tersebut merupakan opini yang dibuat kubu AHY.
“Tidak benar. Itu opini yang dibentuk saja oleh orang-orang tertentu,” katanya, dikutip dari Terkini.id -Jaringan Suara.com, Selasa (9/3/2021).
Tapi, Max dalam hal ini tidak bicara lebih lanjut lagi perihal tersebut.
Baca Juga:Mantan Kader Demokrat: Yang Terjadi Saat Ini Adalah Karma
Sebelumnya, Gerald Pieter Runtuthomas mengakui bahwa dirinya salah satu peserta kongres tersebut dan dijanjikan Rp100 juta untuk hadiri kongres tersebut.
Kubu dari AHY ini mengaku, akan diberikan uang Rp25 juta sesampainya di tempat pelaksanaan kongres.
“Oke, saya bilang. Saya ikut karena diiming-imingi uang besar Rp100 juta. Yang pertama, kalau sudah datang di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari Rp100 juta, yaitu Rp25 juta.” jelasnya.
Sisanya, kata Gerald, akan diberikan usai kongres tersebut digelar.
“Selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp75 juta. Tapi nyatanya, kita cuma dapat uang Rp5 juta,” kata Gerald dalam video tersebut.
Baca Juga:Ruhut Semprot Pihak Desak Jokowi Pecat Moeldoko: Jangan Sok Pintar!
Gerald mengatakan ia sempat protes namun dia mendapat uang tambahan lagi dari Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
"Saya ikut yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," imbuhnya.
Selain itu, Gerald juga mengatakan bahwa dirinya diminta untuk memilih KSP Moeldoko untuk menjadi ketua umum yang baru.
"Ikut saja. Yang penting sudah ada di lokasi KLB. Kita akan memilih ketua umum baru, yaitu Pak Moeldoko,” tuturnya.
Menurut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum PD, ia yakin bahwa Gerald bukan satu-satunya kader yang diiming-imingi uang.