SuaraBogor.id - Aksi terorisme di Indonesia jadi sorotan negara luar seperti Amerika Serikat. Mereka menyoroti aksi teroris mulai dari penangkapan terduga teroris di berbagai lokasi, penyerangan Gereja Katedral Makassar, hingga teror di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).
Kekinian, Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd J Austin III dikabarkan menghubungi Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melalui untuk membahas soal serangkaian serangan teroris.
Dalam keterangan pers di situs Pentagon Defense.gov, secara khusus pikah AS melalui Menhan Austin menyampaikan rasa belasungkawa atas sejumlah serangkaian penyerangan yang didalangi oleh kelompok teroris.
Secara khusus, pihak AS menyebut serangkain serangan yang disorot ialah yang terjadi belakangan ini di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga:Cerita dari Rumah Zakiah Aini: Kapolsek Semangati Keluarga Itu
“Menteri Austin menyampaikan belasungkawa atas serangan teroris baru-baru ini di Makassar dan Jakarta,” tulis dalam situs tersebut, dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, Kamis (1/4/2021).
Dalam komunikasi melalui jaringan telepon yang dilakukan pada Rabu, 31 Maret 2021, pihak AS juga menegaskan kembali pentingnya hubungan bilateral antara AS dengan RI.
Menhan Prabowo selaku perwakilan Indonesia mengucapkan selamat atas pengangkatan Austin sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru.
Lebih lanjut, kedua Menhan juga mengingatkan kembali soal lingkungan keamanan regional, termasuk situasi yang menantang di Laut China Selatan, serta kerjasama pertahanan bilateral yang selama ini terjalin.
Menhan Austin secara spesifik menjelaskan pentingnya melakukan pengembangan lebih lanjut terkait hubungan pertahanan antara kedua negara.
Baca Juga:Zakiah Aini Minta Jauhi Bank karena Riba, Pengamat: Bisa Pilih Syariah
Salah satunya dengan latihan atar Angkatan Darat; Garuda Shield, yang dijadwalkan bakal berlangsung pada bulan Agustus 2021.
Agenda inilah disebut sebagai kesempatan untuk membangun interoperabilitas yang lebih besar antara angkatan bersenjata kedua negara.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sejumlah aksi penyerangan teroris terjadi belakangan ini setelah aparat tim Densus 88 dikabarkan menangkap sejumlah gembong teroris di berbagai daerah.
Terbaru salah satu tempat ibadah umat Katolik di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan diserang bom bunuh diri yang didalangi oleh pasangan suami istri.
Kemudian pada penyerangan yang terjadi di Mabes Polri, dilakukan oleh seorang wanita berkurudung dengan mengacungkan senjata api.
6 Fakta Zakiah Aini Penyerang Mabes Polri
Seorang wanita melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Dalam aksi tersebut, wanita bernama Zakiah Aini itu mengacungkan pistol ke arah polisi.
Beruntung, aksi tersebut bisa dicegah polisi. Zakiah langsung tewas di tempat dengan luka tembakan tepat mengenai jantungnya.
Berikut Suara.com merangkum kumpulan fakta Zakiah Aini, pelaku penyerangan Mabes Polri, Kamis (1/4/2021):
1. Buat Surat Wasiat
Zakiah Aini meninggalkan surat wasiat sebelum ia ditembak mati saat beraksi di Mabes Polri.
Dalam surat wasiat tersebut, Zakiah Aini minta keluarganya tidak membanggakan Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama, mantan gubernur DKI Jakarta. Zakiah Aini menyebut Ahok kafir.
Awalnya Zakiah Aini meminta maaf ke keluarganya. Zakiah Aini meminta keluarganya tidak meninggalkan sholat dan berharap bisa berkumpul di surga.
Lalu Zakiah Aini meyakinkan sang ibu untuk melakukan aksi teror di Mabes Polri sebagai jalan Islam. Zakiah Aini percaya bisa menuntun keluarganya kalau mati dengan cara seperti itu.
Pesan selanjutnya, Zakiah Aini minta keluarganya tidak menabung di bank karena riba.
"Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah," tulis Zakiah Aini.
Zakiah Aini minta sang ibu tidak menjadi dasa wisma yang membantu pemerintah. Zakiah Aini menyebut pemerintah sebagai thagut.
2. Sosok Pendiam
Zakiah Aini dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Penyerang Mabes Polri itu tinggal bersama orang tuanya dan 2 saudara kandungnya. Zakiah Aini merupakan bungsu dari 6 bersaudara.
Ketua RT di kediaman Zakiah tinggal, Kasdi mengakui jarang bertegur sapa dan bertemu dengan yang bersangkutan.
"Dia itu diam, diam banget. Jarang itu keluar rumah. Orang saya saja jarang ketemu. Namanya perawan, umur 25, 26 tahun harusnya kan bergaul biar ketemu sama laki-laki kan ya, ini enggak," tuturnya.
3. Sebar Jihad ISIS Lewat Grup WA Keluarga
Sebelum beraksi di Mabes Polri, Zakiah Aini kerap mepaparkan jihad ISIS di grup WhatApps keluarga.
"Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad. Kami temukan juga pada saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga (bahwa) yang bersangkutan akan pamit," Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Polisi juga menemukan unggahan terakhir di media sosial Instagram sang pelaku yang menampilkan bendera ISIS.
4. Mahasiswi Drop Out
Zakiah pernah tercatat sebagai seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan penelusuran Suara.com di laman pddikti.kemdikbud.go.id, Zakiah Aini diketahui merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2013 di Universitas Gunadarma dengan nomor induk mahasiswa 29213660.
Dalam riwayat status kuliahnya, dia terdaftar sebagai mahasiswa aktif hanya selama 3 semester dan sudah mengambil 57 SKS.
Kemudian pada semester 4 (genap) tahun 2014, Zakiah Aini tercatat mengambil cuti kuliah, lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.
5. Punya KTA Klub Menembak
Pelaku penyerangan Mabes Polri itu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Basis Shooting Club yang dinyatakan sudah dibekukan oleh Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Dari penelusuran Suara.com, KTA tersebut ternyata dijual bebas di Online Shop, seperti di Tokopedia, Bukalapak dan juga Shopee.
Meski begitu, sebelumnya Anggota Badan Penasihat Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia, Bambang Soesatyo menegaskan, klub menembak Basis Shooting Club sebagaimana yang tercantum dalam KTA yang beredar sudah lama dibekukan.
"Basis Shooting Club sudah tidak tercatat lagi di Pengprov Perbakin DKI. Sudah lama dibekukan karena tidak aktif," kata Bamsoet.
6. Luka Tembak di Jantung
Pihak RS Polri mengungkapkan penyebab tewasnya Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Rabu (31/3/2021) sore. Pelaku tewas karena tembakan yang tepat mengenai jantungnya.
Wakil Kepala RS Polri, Kombes Umar Shahab mengatakan, hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan otopsi.
Jenazah sudah selesai diperiksa dan dipastikan juga DNA-nya pada Kamis (1/4/2021) dini hari.
"(Tembakan) yang mematikan di jantung," ujar Umar.