SuaraBogor.id - Jozeph Paul Zhang kini menjadi perbincangan di jagat media sosial. Sebab, pernyataannya yang melakukan penghinaan terhadap Agama Islam.
Jozeph Paul Zhang penghina Nabi Muhammad itu menjadi perbincangan, usai vidonya viral di berbagai media sosial, baik itu di Twitter, Youtube dan Instagram serta Facebook.
Diketahui, Jozeph Paul Zhang kini berada di Jerman.
Diketahui juga Jozeph yang kini tenar dan dikenal sebagai penghina Islam itu ternyata Apologet Kristen dan pernah baptis ratusan muslim.
Terkait aktivitas Jozeph sebagai Apologet Kristen tersebut terdapat dalam keterangan pada blog pribadinya.
Baca Juga:Muhammadiyah: Jozeph Paul Zhang yang Ngaku Nabi Perlu Diperiksa Kejiwaannya
Dalam sebuah keterangan yang tampak seperti biografi singkatnya, dia mengaku sebagai seorang Apologet Kristen, sering mewartakan Injil dan mengajar iman Kristen melalui artikel, buku, seminar, maupun jejaring media sosial.
Bahkan Jozeph mengklaim dirinya telah membaptis ratusan orang muslim yang disebutnya telah disadarkan melalui pewartaan injil.
“APOLOGET KRISTEN, Memberitakan Injil, mengajar dan memuridkan melalui artikel, buku-buku, maupun tulisan di media sosial dan seminar-seminar Menjawab Iman Kristen. Saat ini telah membaptis ratusan orang ex-Islam yang telah disadarkan melalui pemberitaan Injil yang dilakukan baik lisan maupun tulisan di Indonesia dan di Benua Eropa.,” tulis Jozeph Paul Zhang dalam profil blognya, dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, Senin (19/4/2021).
Sebagaimana diartikan dari berbagai sumber, kata “apologi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang pada dasarnya berarti “memberi pembelaan.”
Jadi, Apologetika adalah suatu ilmu dalam kaitannya dengan pembelaan. Adapun Apologetika Kristen adalah ilmu sistematis yang mempertahankan dan menjelaskan iman dan kepercayaan Kristen. Nah orang yang ahli dalam bidang ini disebut Apologis Kristen.
Baca Juga:Menag RI Gus Yaqut Ikutan Geram, Minta Jozeph Paul Zhang Ditindak Tegas
Di kalangan Kristen, Apologetika dimaknai sebagai sebuah ilmu mengenai pembelaan iman Kristen. Ilmu ini berusaha menjawab pernyataan sikap kaum skeptisisme yang meragukan keberadaan Allah atau menyerang kepercayaan kepada Allah yang terdapat dalam Alkitab.
Pembelaan ini dapat ditunjukkan kepada pemeluk agama yang lain, aliran Kristen yang lain, warga komunitas sendiri yang ragu-ragu atau kepada orang beriman biasa yang ingin mengerti bahwa iman mereka dapat dipertanggungjawabkan.
Jozeph Paul Zhang sejak 28 September 2009, Ppada deskripsi YouTube-nya, Jozeph Paul Zhang menulis sebagai Founder of The FIRM Foundation (Indonesia) and Hagios Apologetic Centre (Europe).
Saat ini, Jozeph dikabarkan berdomisili di Bremen, Jerman.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Sosok pria bernama Jozeph Paul Zhang yang diduga sebagai YouTuber mendadak heboh diperbincangkan lantaran dia menghina Islam, Nabi Muhammad SAW, hingga ngaku sebagai Nabi ke-26.
Dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube miliknya, Jozeph membagikan video rekaman dalam sebuah forum diskusi virtual atau daring dengan tema pembahasan bertajuk ‘Puasa Lalim Islam’. Adapun video tersebut berdurasi cukup panjang, yakni tiga jam lebih dua menit.
Pada salah satu percakapakan dan yang membuat heboh banyak orang, Jozepj menantang kepada publik dengan membuat sayembara yang bisa melaporkannya ke polisi terkait penisataan agama.
Kemudian yang membuat publik kesal dan mengecam Jozeph ialah pernyataan dirinyayang mengaku sebagai nabi ke-26 setelah Rasulullah SAW.
Bahkan dia tak segan-segan menyebut Nabi Muhammad sebagai sosok yang cabul.
“Yang bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang lo. Yang bisa laporin gua penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Josep Fauzan Zhang, meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabululllah. Kalo Anda bisa laporan atas penistaan agama, Gua kasih loh satu laporan Rp1 juta, maksimum 5 laporan supaya jangan bilang gua ngibul kan. jadi kan 5 juta, di wilayah polres berbeda,” tutur Jozeph dalam video tersebut.
Sontak pernyataannya itu mendapat kecaman publik, bahkan videonya sudah tersebar di berbagai jejaring media sosial.
