Asal Usul Babi Ngepet, Heboh di Depok Sampai Polisi Turun Tangan

Sebab, adanya dugaan babi ngepet Depok yang gemparkan warga Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat sempat viral di media sosial belakangan ini.

Andi Ahmad S
Jum'at, 30 April 2021 | 13:06 WIB
Asal Usul Babi Ngepet, Heboh di Depok Sampai Polisi Turun Tangan
Babi ngepet (Instagram @ndorobeii)

SuaraBogor.id - Dugaan adanya babi ngepet di Depok belakangan ini membuat perhatian seluruh masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Depok, Jawa barat.

Sebab, adanya dugaan babi ngepet Depok yang gemparkan warga Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat sempat viral di media sosial belakangan ini.

Apalagi, ada salah seorang ibu-ibu yang menuduh bahwa tetangganya diduga melakukan pesugihan dan mempunyai babi ngepet. Hal itu terlihat kata ibu-ibu itu, tetangganya tersebut kaya raya namun tidak kerja.

Kenyataannya, dugaan adanya babi ngepet di depok itu merupakan akal-akalan seorang Ustaz bernama Adam Ibrahim, atau berita hoax.

Baca Juga:Isu Babi Ngepet, Warga Bojonggede Mau Laporkan Ibu Wati ke Polisi

"Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoax, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan," ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar dalam jumpa pers di Polresta Depok.

Namun, kali ini Suarabogor.id akan menyajikan apa sih itu babi ngepet, asal usul babi ngepet.

Dilansir dari Wikipedia, Guru Besar Pendidikan Bahasa Jawa pada Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Suwardi Endraswara, dalam bukunya Dunia Hantu Orang Jawa memaparkan, mitos setempat ini sebagai penjelmaan dari seseorang yang menggunakan ilmu hitam pesugihan dengan cara mengubah dirinya untuk sementara menjadi babi siluman sehingga dapat dengan mudah melakukan pencurian.

Asian Folklore Studies terbitan Asian Folklore Institute memaparkan bahwa konsep perubahan manusia ke binatang ini serupa dengan konsep werewolf di Barat.

Mitos menceritakan bahwa tindakan pesugihan ini dilakukan hanya pada malam hari tertentu dan oleh dua orang, biasanya sepasang suami istri dengan suami sebagai tuan yang akan menjadi babi dan istri sebagai pembantunya.

Baca Juga:Ibu Wati Tuduh Tetangga Babi Ngepet Ternyata Paranormal di Bojonggede

Tindakan ini didahului dengan puasa beberapa hari sebelumnya. Tindakan ini juga disertai sesaji yang terdiri atas kembang setaman, minyak wangi, kopi pahit, jajan pasar, kemenyan atau setanggi dan darah ayam cemani, serta dilengkapi dengan baskom berisi air yang di tengahnya ditaruh sebatang lilin atau lampu minyak kecil (senthir).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini