Dilanda Banjir Dua Warga Citeureup Bogor Terserang Stroke

Tercatat ada sebanyak 26 kepala keluarga (KK) dengan total 79 jiwa warga Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dilanda bencana banjir.

Andi Ahmad S
Jum'at, 07 Mei 2021 | 06:30 WIB
Dilanda Banjir Dua Warga Citeureup Bogor Terserang Stroke
Perumahan di Bojongkulur, Gunung Putri Bogor, terendam banjir. [Ist]

SuaraBogor.id - Dua warga Bogor mengalami stroke saat air mulai meluap atau banjir ke permukiman warga, yang berlokasi di Kelurahan Puspanegara, Kamis (6/5/2021).

Tercatat ada sebanyak 26 kepala keluarga (KK) dengan total 79 jiwa warga Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dilanda bencana banjir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo membenarkan, terdapat dua warga memiliki penyakit kronis saat banjir melanda wilayah Kampung Kebon Kopi, RT1/10, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

“Dua orang sakit. Sekitar umur 42 sakit paru-paru dan stroke,” kata Budi kepada Suarabogor,id, Jumat (7/5/2021) dini hari tadi.

Baca Juga:Banjir Rendam Rumah di Pakansari Bogor Akibat Drainase Tersumbat

Budi menuturkan, ada dua wilayah yang terendam banjir. Diantaranya wilayah RT4/10 dan RT3/2 Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Budi menilai, bencana banjir yang melanda wilayah Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

“Akibat hujan dengan intensitas tinggi pada pukul 16.30 sehinggan debit ajr Sungai Cileungsi meningkat kemudian meluap ke permukiman warga,” ujar Budi.

Budi pun memastikan tidak ada korban jiwa saat bencana alam berupa banjir terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.

Pada peristiwa tersebut sebanyak 26 kepala keluarga (KK) dengan total 79 jiwa saat banjir melanda sebagai wilayah Kabupaten Bogor.

Baca Juga:2 Perumahan di Bojongkulur Bogor Terendam Banjir

“Sebanyak 10 KK denaN 31 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Disamping itu, sebanyak 16 KK dengan total 16 KK dan 48 jiwa mulai mengungsi,” ungkap Budi.

Budi menegaskan, bencana alam berupa banjir memiliki beberapa sebab. Sehingga ia meminta agar pihak terkait dapat secepat mungkin melakukan pembenahan.

“Dibutuhkan penanganan lebih lanjut dari pihak yang lebih berwenang untuk normalisasi sungai,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini