SuaraBogor.id - Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Kamis 13 Mei 2021 besok. Saat ini umat muslim di Indonesia melaksanakan puasa Ramadhan yang terakhir kali di tahun ini.
Adanya ajaran zakat fitrah juga menyiratkan hari ini adalah momen sukacita yang harusnya dirasakan setiap orang, dari kaya hingga yang miskin.
Istimewanya hari ini juga ditandai dengan adanya sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW yang sering dilakukan.
Dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, berikut beberapa sunnah Rasulullah SAW yang dijelaskan Muhammad Saiyid Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (6).
Baca Juga:Malaysia Lockdown Nasional Mulai Hari Ini
Bertakbir
Amalan ini sebenarnya sudah maklum dan biasa dilakukan saat hari raya Idul Fitri. Kebiasaan bertakbir atau takbiran ini bersandar dalam surat Al-Baqarah ayat 183.
Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Dianjurkan untuk bertakbir sejak malam Idul Fitri baik di masjid hingga kendaraan. Hal ini dilakukan sebagai syiar untuk memberitahu masyarakat bahwa Ramadhan telah selesai. Para wanita juga dianjurkan keluar rumah untuk ikut melantunkan takbir.
Dari Ummu Athiyyah RA berkata: "Kami dahulu diperintahkan untuk keluar pada hari raya sehingga para gadis juga keluar dan perempuan yang sedang haid pun keluar rumah. Mereka berada di belakang jemaah salat, mereka bertakbir sebagaimana jemaah lain bertakbir, mereka berdoa dengan doa para jemaah, mereka berharap keberkahan hari itu." (HR. Bukhari).
Baca Juga:Kisah Pilu Tukang Becak Rela Jual Becaknya Demi Bayar Zakat Fitrah
Menghidupkan malam Idul Fitri
Disunnahkan juga untuk tetap menjaga amalan-amalan baik yang biasa dilakukan saat Ramadan. Amalan seperti salat witir, tahajud, salat berjemaah, membaca Alquran hendaknya tetap didawamkan setelah Ramadhan usai, terlebih saat momen Idul Fitri.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Siapa yang salat pada malam dua hari raya berharap ridha Allah maka tidak akan mati hatinya pada saat hati-hati manusia lain mati." (HR. Ibnu Majah)
Mandi dan memakai pakaian terbaik
Menjadi sunnah Nabi SAW untuk mandi sebelum berangkat sholat idul fitri. Sunah Rasulullah ini memang biasa dilakukan di dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalilnya adalah hadist Nabi yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA: "Dari Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha (H.R. Ibnu Hibban).
Disebutkan juga, Nabi Muhammad SAW biasa memakai pakaian terbaik saat dua hari raya. Pakaian terbaik tidak selalu harus baru, seperti tradisi masyarakat Indonesia yang membeli baju baru saat Idul Fitri.
Baju terbaik ini yang dipakai saat salat Idul Fitri lebih utama memakai pakaian berwarna putih, disukai juga jika menggunakan serban. Boleh juga mengajak anak-anak yang dipakaikan pakaian bagus.
Hadist Nabi SAW yang diriwayatkan Jabir RA menjelaskan hal ini:
"Dari Jabir RA, Nabi SAW memiliki jubah yang dikenakannya pada saat dua hari raya dan hari jumat." (HR. Al-Baihaqi)
Makan sebelum sholat
Berbeda dengan sunnah sebelum sholat Idul Adha, saat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid. Nabi biasanya memakan kurma saat hendak salat Idul Fitri.
"Dari Annas bin Malik RA, berkata Rasulullah SAW tidak berangkat pada Idulfitri hingga beliau memakan beberapa kurma (H.R. Bukhari)
Mengambil rute berbeda saat pergi dan pulang sholat
Rasulullah SAW juga menganjurkan mengambil rute yang berbeda untuk jalur jalan pergi dan pulang salat Idulfitri. Imam An-Nawawi menjelaskan sunnah ini dilakukan karena jalan pergi lebih panjang ketimbang jalan pulang karena perginya lebih utama. Ada juga pendapat bahwa Nabi memilih kedua jalan itu karena dari keduanya dia bersedekah.