Rusak Pesta Rakyat, Ini 4 Fakta Aksi Copet Berseragam Pramuka di Bogor

Di tengah euforia, sebuah komplotan pencopet beraksi dengan rapi, membuat sejumlah pengunjung kehilangan barang berharga mereka.

Andi Ahmad S
Kamis, 14 Agustus 2025 | 15:02 WIB
Rusak Pesta Rakyat, Ini 4 Fakta Aksi Copet Berseragam Pramuka di Bogor
Kirab Merah Putih di Kabupaten Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Kemeriahan Kirab Merah Putih dan pemecahan rekor MURI talas kukus di Lapangan Tegar Beriman, Bogor, pada Kamis (14/8), menyisakan cerita pahit.

Di tengah euforia, sebuah komplotan pencopet beraksi dengan rapi, membuat sejumlah pengunjung kehilangan barang berharga mereka.

Kejadian ini bukan sekadar insiden kriminal biasa. Ada beberapa fakta menarik dan janggal di baliknya. Mari kita bedah satu per satu.

1. Modus Licin Menyamar Jadi Guru Berseragam Pramuka

Baca Juga:Pesta Rakyat Kirab Merah Putih Bogor Tercoreng, Komplotan Copet Berseragam Pramuka Beraksi

Ini adalah bagian paling cerdik sekaligus licik dari aksi komplotan ini. Untuk bisa berbaur dengan kerumunan yang didominasi pelajar dan keluarga, para pelaku mengenakan seragam Pramuka lengkap.

Menurut panitia acara, Melly, modus ini membuat mereka sangat sulit terdeteksi.

"Jadi, pencurinya itu memang sudah mempersiapkan diri, dia mengaku sebagai guru sekolah, jadi agak susah terdeteksi mereka pakai baju pramuka," ungkapnya.

Dengan menyamar sebagai pembina atau guru, mereka bisa leluasa mendekati target tanpa dicurigai.

2. Aksi Heroik Satpam DPRD yang Berawal dari Foto

Baca Juga:Kirab Bendera 600 Meter dan Pesta Kuliner Gratis 11.111 Porsi Siap Guncang Pakansari Bogor Besok

Penangkapan para pelaku tidak akan terjadi tanpa kejelian dan keberanian Ade Maulana, seorang Satpam DPRD Kabupaten Bogor.
Aksinya dimulai ketika ia melihat seorang siswi menangis karena ponselnya hilang.

Momen kuncinya adalah saat seorang siswa lain menghampirinya, mengaku kenal dengan wajah salah satu pencopet dan bahkan memiliki fotonya! Berbekal foto tersebut, Ade langsung menyisir kerumunan, menemukan pelaku, dan menangkapnya. "Saya cari ketemu, saya tangkep saya geledah," kata Ade.

Komplotan Copet Berseragam Pramuka Beraksi di Kirab Merah Putih di Cibinong Bogor [Ist]
Komplotan Copet Berseragam Pramuka Beraksi di Kirab Merah Putih di Cibinong Bogor [Ist]

3. Kejanggalan Angka Pengakuan Panitia vs Saksi Mata Tak Sinkron

Di sinilah letak kejanggalan terbesar. Ada perbedaan data yang sangat mencolok antara keterangan panitia dengan temuan saksi mata di lapangan.

Versi Panitia (Melly) Hanya ada 2 korban yang kehilangan ponsel, dan 2 pelaku yang ditangkap.

Versi Saksi Mata (Ade Maulana), Ia melihat setidaknya 5 orang yang melapor kehilangan. Lebih mengejutkan lagi, saat menggeledah tas pelaku, ia menemukan 8 buah smartphone.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak