Cak Nun Sebut UAS Merupakan Orang Yang Dibutuhkan Bangsa Indonesia

Ustaz Abdul Somad sendiri terlihat mencium tangannya Cak Nun. Pertemuan itu berlangsung di sekolah swasta yang berlokasi di Jawa Timur.

Andi Ahmad S
Selasa, 25 Mei 2021 | 07:15 WIB
Cak Nun Sebut UAS Merupakan Orang Yang Dibutuhkan Bangsa Indonesia
Ustaz Abdul Somad unggah foto bareng Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun. [ustadzabdulsomad_official / Instagram]

SuaraBogor.id - Baru-baru ini Ustaz Abdul Somad alias UAS menemui langsung cendekiawan Islam, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Ada momen-momen yang unik saat pertemuan keduanya.

Ustaz Abdul Somad sendiri terlihat mencium tangannya Cak Nun. Pertemuan itu berlangsung di sekolah swasta yang berlokasi di Jawa Timur.

Pada pertemuannya Cak Nun puji Ustaz Abdul Somad. Pun demikian, Ustaz Abdul Somad puji Cak Nun.

Dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com. disitat dari video berjudul ‘Ulama Bersatu! Momen Ketika UAS Bertemu dan Cium Tangan Cak Nun’ di saluran Youtube Imam Saring, mereka merayakan pertemuan tersebut dengan suka cita. Bahkan, Cak Nun mengatakan, pertemuannya dengan UAS merupakan momen yang telah lama dinantikan.

Baca Juga:Bertemu Langsung, Cak Nun Sebut UAS Manusia Dunia-Akhirat

Karuan saja, sebab menurutnya, UAS merupakan sosok hebat yang keberadaannya dibutuhkan umat Islam di Indonesia.

“Beliau ini orang yang sangat mahsyur, orang yang dibutuhkan bangsa Indonesia, umat Islam, dan kita semua,” ujar Cak Nun mengawali pernyataannya.

Dia menambahkan, UAS bukan hanya sosok pintar yang menguasai bidang keilmuan, melainkan juga manusia indah dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keindahan.

“Ini lho yang ada di TV-TV itu, rek. Ini, seperti ini orangnya. Ini bukan hanya orang yang pintar, melainkan juga indah. Beliau sedang merasakan keindahan di puncaknya,” tutur Cak Nun.

“Beliau ini insya Allah manusia dunia-akhirat,” lanjutnya.

Baca Juga:Begini Modus Tersangka Arisan Lebaran Fiktif Rp 1 Miliar di Mojokerto

Pernyataan UAS usai bertemu Emha Ainun Nadjib

Pada kesempatan yang sama, UAS juga mengaku, telah lama ingin bertemu Cak Nun. Sebab, kata dia, sosok yang dikenal berkat Maiyah dan Kiai Kanjeng itu merupakan sosok berilmu yang tulisannya selalu membawa ‘cahaya’ kehidupan.v

“Tahun 1998, aku pergi ke Mesir. Kawanku punya buku-bukunya, lalu kubaca, salah satunya Sililit Sang Kiai. Sampai hari ini, aku tetap menonton (dakwahnya) melalui Youtube,” urainya melalui akun media sosial pribadi.

Pendakwah asal Sumatera itu mengaku, pertemuan tersebut bukan hanya dimanfaatkan untuk bertatap muka dan saling sapa. Keduanya disebut-sebut sempat diskusi mengenai banyak hal.

“Panjang cerita beliau, sepanjang jalan kenangan. Tentang pagar-pagar yang membiarkan diri dilompati seenaknya. Tentang sosok yang disangkakan jauh dari rasa takut, tapi pada hakikatnya amat sangat ketakutan.”

“Perpisahan tak mampu menghentikan kami, karena doa akan selalu menyertai,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini