SuaraBogor.id - Mungkin perihal ritual seks bebas di Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sudah menjadi rahasia umum lagi di kalangan masyarakat Jawa Tengah.
Ternyata, ada fakta mengejutkan di Gunung Kemukus Sragen tersebut. Banyak masyarakat yang sering melakukan ziarah hingga melakukan hubungan badan.
Lebih mengejutkan, hubungan badan yang dilakukan di Gunung Kemukus itu bukan lagi pasangan sahnya. Hal itu diyakini bisa membawa kekayaan terhadap mereka yang melakukan hubungan seks di kawasan itu.
Disitat dari Telisik.id -jaringan Suara.com, setelah melakukan hubungan intim di sana, keduanya pun harus bertemu lagi, lalu melakukan selamatan dan syukuran di tempat yang sama yakni Gunung Kemukus Sragen.
Baca Juga:Kuliner Khas Sangiran Sragen, Ada Balung Kethek Hingga Kacang Kreweng
Di gunung yang banyak didatangi para peziarah itu adalah makam seorang pangeran yang bernama Samudro. Ia adalah putra dari Raja Majapahit terakhir.
Beberapa orang juga meyakini bahwa berziarah ke sana sebanyak tujuh kali pada Kamis pahing atau Kamis wage, diyakini bakal dikabulkan doanya setelah berhubungan badan terhadap orang yang tak dikenalinya.
Menurut juru kunci makam Pangeran Samudro di gunung tersebut, Tojiman, sebenarnya tidak pernah ada syarat ritual seks seperti itu.
"Peziarah cukup datang dan langsung menuju ke makam. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan berziarah, lalu dipersilakan masuk ke dalam ruangan tempat Pangeran Samudro dan ibu tirinya, Ontrowulan. Setelah itu pulang ke rumah,” kata Tojiman, disitat dari Telisik.id- jaringan Suara.com, Minggu (6/6/2021).
Diketahui, bahwa makam Pangeran Samudera dianggap bertuah oleh ribuan peziarah yang datang dari berbagai daerah.
Baca Juga:Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus, Ganjar Pranowo Kirim Puluhan Nakes
Para peziarah ini juga harus siap mengukur menapaki anak tangga menuju makam, sebab kompleksnya tepat berada di puncak bukit setinggi 300 meter di atas permukaan laut.
Makamnya terdiri dari bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan campuran dinding beton dan papan.
Selain itu, akibat populernya ritual seks dan banyaknya para peziarah di kawasan gunung, warga pun banyak mendirikan penginapan hingga tempat hiburan malam di lokasi tersebut.
Sebenarnya, Pemda setempat secara resmi menutup aktivitas yang berhubungan dengan ritual seks di sana, hingga melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Sektor, serta Komando Rayon Militer.
Sasarannya, para pemilik hiburan karaoke dan rumah penginapan di sekitar lokasi ziarah Gunung Kemukus.
Setelah penutupan memang terlihat sepi, namun ada beberapa warung makan dan penginapan yang nekat masih buka.
Tak cuma itu, bahkan di tempat tersebut kini banyak pekerja seks komersil yang menjajakan diri berkedok ritual.
Dengan demikian, para peziarah yang tidak membawa pasangan atau masih jomblo bisa menggunakan jasa para PSK tersebut untuk melakukan ritual.
Kesempatan ini pun digunakan para pria hidung belang. Alih-alih mencari pesugihan, ternyata malah untuk melakukan hubungan seks baik dengan pasangan yang belum resmi maupun dengan PSK yang banyak tersedia.
Saking populernya ritual seks di Gunung Kemukus itu, hingga menarik perhatian media luar untuk meliputnya.
Salah satunya yakni media Special Broadcasting Service asal Australia dalam pemberitaanya media itu menuliskan kejadian ini dengan judul Sex Mountain.