SuaraBogor.id - Hendak menuntaskan hasrat seksual lewat jasa Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dipesan melalui aplikasi khusus orang dewasa, pemuda Cianjur rugi jutaan rupiah.
Pelaku prostitusi online yang enggan disebutkan namanya itu, merupakan seorang pemuda berusia 25 tahun asal Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pria kesepian itu, mengisahkan sudah beberapa kali menggunakan jasa PSK melalui sebuah aplikasi Michat. Pertama kali dirinya memuaskan hasrat seksual di sebuah rumah kost disekitar Kota Cianjur.
Pertama kali dirinya membayar jasa prostitusi online seharga Rp 350 ribu dengan durasi selama satu jam plus dengan fasilitas sebuah kamar kost. Jumat (10/6/2021).
Baca Juga:Bupati Cianjur Larang Pesta Pernikahan, WO: Kami akan Gulung Tikar
Karena menggunakan jasa PSK melalui sebuah aplikasi online dirasa sangat aman, dan terhindar dari razia petugas keamanan setempat.
Pemuda dengan perawakan tinggi badan sekitar 163 centimeter, lima bulan kemudian kembali menggunakan jasa PSK yang dia pesan melalui aplikasi yang sama.
"Hampir semua orang mungkin sudah mengenal aplikasi khusus orang dewasa tersebut, dan sudah tidak menjadi rahasia umum dikalangan masyarakat," katanya.
Tanpa rasa takut akan terkena penyakit kelamin, dirinya kembali menggunakan jasa lewat aplikasi yang ia telah unduh di play store beberapa bulan yang lalu.
Meski telah beberapa menuntaskan hasrat seksnya melalui aplikasi tersebut. Namun ia malah mengalami nasib sial, bukan karena penyakit kelamin, akan tetapi dirinya mengalami kerugian hingga Rp 2 juta.
Baca Juga:16 Nakes Puskesmas Cibinong Cianjur Positif Covid-19, Pelayanan Ditutup!
"Dalam aplikasi online tersebut memasang harga, mulai dari senilai Rp 350 ribu, hingga paling mahal seharga Rp 1 juta, dengan fasilitas kamar sebuah rumah kos hingga hotel. Karena belum pernah menggunakan jasa PSK di Hotel akhirnya saya mencobanya," kisahnya.
Ia saat itu memilih seorang PSK yang berusia sekitar 27 tahun, dengan harga yang ditawarkan mencapai Rp 700 ribu full service. Karena tergoda dengan foto seorang wanita berparas cantik.
Tanpa pikir panjang, dirinya harus langung membayar uang muka sebagai tanda jadi senilai Rp 100 ribu. Bukannya masuk kamar hotel dirinya malah tertahan di parkiran hotel, dan tidak lama kemudian, wanita yang telah ia pesan melalui aplikasi tersebut harus menghubungi seseorang.
"Dalam chat itukan, si cewe janji kita sudah bayar uang jadi, PSK nya bakal jemput di lobbi hotel, tetapi saya malah harus konfirmasi terlebih dulu keseorang. Saya pun lantas langsung menelponnya, dan harus membayar bill order atau pemesan kamar hotel senilai Rp 575 ribu," katanya.
Tanpa ragu, kata dia, dirinya tanpa menunggu lama langsung melakukan transfers senilai Rp 575 ribu. Namun karena dirinya tidak memasukan kode validasi, dan harus mengulainya. Ia pun kembali menuruti keinginan yang diduga menyediakan jasa prostitusi disebuah hotel mencapai Rp 575.122 ribu.
"Bill order sudah dibayar, lalu mereka membali meminta saya, untuk membayar uang keamanan seniali Rp 255 ribu, dan membayar kamar hotel Rp 375 ribu, dengan jaminan uang kembali," jalasnya.
Setelah menunggu selama hampir satu jam, dirinya baru menyadari bahwa ia telah tertipu dengan modus prostitusi online. Jika ditotalkan pria yang tinggal di perkotaan Cianjur itu telah tertipu dengan total kerugian mencapai Rp 2 juta.
Setelah itu, akhirnya ia pun pulang dengan penuh rasa kesal, dan terpaksa menahan hasrat seksualnya, bahkan mengigit jari dia sendiri.
Kontributor : Fauzi Noviandi