Mudah Dicari, Bahan Masakan Ini Bisa Redakan Diabetes hingga Hipertensi

Selain sebagai bahan masakan, ternyata manfaat daun ketumbar bagi kesehatan juga telah dikenal sejak dahulu kala.

Andi Ahmad S
Jum'at, 11 Juni 2021 | 18:45 WIB
Mudah Dicari, Bahan Masakan Ini Bisa Redakan Diabetes hingga Hipertensi
Manfaat tanaman ketumbar (Pixabay/ilustratedcottage)

SuaraBogor.id - Masih banyak orang yang belum tahu bahan masakan bisa untuk kesehatan, bahkan ada juga yang bisa redakan Diabetes dan Hipertensi.

Selain sebagai bahan masakan, ternyata manfaat daun ketumbar bagi kesehatan juga telah dikenal sejak dahulu kala.

Tanaman dengan nama latin Coriandrum sativum L. ini secara turun-menurun digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Manfaat Daun Ketumbar

Baca Juga:Minta HRS Dibebaskan, Massa Aksi Pendukung Habib Rizieq Abaikan Prokes

Manfaat daun ketumbar paling banyak didapatkan dari berbagai senyawa bioaktif di dalamnya, seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin. Selain itu, daun ketumbar juga diketahui mengandung beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin C dan zat besi.

Dikutip dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, berikut ini adalah 4 manfaat daun ketumbar yang bisa Anda peroleh:

1. Menjaga kesehatan penderita diabetes

Daun ketumbar memiliki indeks glikemik yang sangat rendah sehingga tidak akan menaikkan gula darah secara drastis ketika dimakan. Bahkan, zat yang terkandung dalam ekstraknya diduga dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Daun ketumbar juga diketahui dapat melindungi fungsi hati dan menurunkan kadar lemak darah yang sering kali menjadi masalah pada penderita diabetes.

Baca Juga:Minta Live Music Taat Prokes, Wagub DKI Tak Ingin Bar Bernasib Seperti McD

2. Mencegah penyakit bawaan makanan

Daun ketumbar mengandung dodecenal dan partikel perak yang merupakan senyawa dengan sifat antibakteri. Senyawa ini diketahui dapat membunuh bakteri Salmonella yang cukup sering ditemukan mencemari makanan dan menyebabkan keracunan makanan.

Ditambah lagi, penelitian juga mengungkapkan bahwa daun ketumbar bisa menjadi sumber yang baik untuk pembuatan silver nanoparticle (partikel perak), yaitu partikel yang terkenal dalam dunia medis karena keefektifannya dalam membunuh bakteri.

3. Menjaga fungsi otak

Selain mampu melawan infeksi, daun ketumbar juga dipercaya dapat mengurangi peradangan berkat kandungan antioksidannya yang kuat. Khasiat ini diduga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif, yakni kemampuan Anda dalam berpikir dan mengingat.

Mengonsumsi makanan kaya antioksidan alami, seperti daun ketumbar, juga dinilai bisa mencegah dan mengobati penyakit akibat penurunan fungsi kognitif, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

4. Mengontrol tekanan darah

Manfaat daun ketumbar dalam mengontrol tekanan darah diduga kuat berasal dari kandungan flavonoid di dalamnya. Jenis senyawa flavonoid yang ada di dalam daun ketumbar diketahui memiliki efek yang mirip dengan efek obat antihipertensi ACE inhibitor.

Dengan khasiat ini, daun ketumbar dapat dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah penderita hipertensi, sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung maupun penyakit kronis lainnya yang berawal dari hipertensi, misalnya stroke dan gagal jantung.

Untuk mendapatkan manfaat daun ketumbar dengan maksimal, sebaiknya pilih daun ketumbar yang segar, berwarna hijau, dan tidak layu. Penyimpanan bisa dilakukan di kulkas. Daun ketumbar dapat bertahan segar di kulkas selama sekitar 1 minggu.

Daun ketumbar aman bila dikonsumsi sehari-hari. Anda bisa mendapatkan khasiat daun ketumbar dengan menambahkannya pada berbagai masakan. Dengan begitu Anda juga akan mendapatkan cita rasa yang lebih kaya dan segar pada makanan Anda.

Namun, efektivitas daun ketumbar sebagai salah satu pengobatan herbal masih perlu dilitian lebih lanjut. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan menggunakan daun ini sebagai satu-satunya metode pengobatan.

Jika Anda ingin mendapatkan manfaat daun ketumbar untuk mengobati penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Dokter nantinya akan memberikan saran pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak