SuaraBogor.id - Sejumlah titik di Kabupaten Cianjur masih dilakukan penyekatan dan penutupan. Ini setelah pemerintah pusat resmi mengumumkan PPKM diperpanjang hingga Minggu (25/7/2021).
Perpanjangan PPKM membuat sejumlah masyarakat Cianjur, termasuk jasa servis sepeda motor dan pedagang, kecewa dengan keputusan tersebut.
Kiki Nurdiansyah (33) pemilik bengkel di Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, mengungkapkan dengan diperpanjangnya PPKM selama lima hari akan terus mengurangi pendapatan.
"Selama PPKM Darurat kemarin saja itu membuat penghasilan turun hingga 80 persen. PPKM selama dua minggu itu saya sehari hanya mendapatkan uang Rp 15 ribu. Padahal sebelumnya bisa Rp 150 ribu per hari," kata Kiki kepada SuaraBogor.id—grup Suara.com—Rabu (21/7/2021).
Baca Juga:Lebaran Idul Adha, Rizky Billar Ditinggal Lesti Kejora ke Cianjur
Di masa PPKM, lanjut Kiki, banyak pelanggan yang tidak servis motor. Karena sparepart tidak ada. Kalau pun harus berlanja, beberapa toko sparepart tutup.
"Dari awal PPKM kemarin hingga saat ini saya tidak mendapatkan bantuan apapun. Pemerintah seharusnya bisa memenuhi segala kebutuhan warga yang terdampak dengan transparan dan terbuka," ucapnya.
Sementara itu, Azki Muhammad Sidiq (29) seorang pedagang bensin eceran di Kelurahan Sayang, mengungkapkan perpanjangan PPKM akan terus memperburuk ekonomi para pedagang kecil.
"Selama ini saya pribadi cukup terbebani dengan PPKM. Dan setelah mengetahui diperpanjang ya mau bagaimana lagi. Tapi yang penting pemerintah harus memperhatikan kita sebagai pedagang kecil," ucapnya.
Kiki dan Azki berharap, dengan diperpanjangya PPKM, pemerintah harus mampu memulihkan dan kembali menjalankan perekonomian yang sudah sangat memberatkan pedagang kecil.
Baca Juga:Puluhan Ribu Pil Setan di Cianjur Gagal Dipakai Nge-fly
Kontributor : Fauzi Noviandi