SuaraBogor.id - Politisi Partai Gerindra Fadli ZOn merasa heran dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah, terkait mengecat ulang pesawat kepresidenan menjadi warna merah.
Fadli Zon mengatakan, bahwa pemerintah telah menghambur-hamburkan uang untuk keperluan tidak penting, seperti mengecat ulang pesawat kepresidenan.
Padahal, kata Fadli Zon, saat ini situasi negara sedang kurang baik. Sehingga, menghabiskan dana yang konon mencapai miliaran rupiah untuk keperluan tak mendesak sama saja telah melukai hati rakyat Indonesia.
“Menurut saya menunjukkan perasaan yang tak sensitif dan kurang empati gitu, ya. Di tengah banyak persoalan lain yang prioritas kenapa harus mengecat pesawat kepresidenan, ya. Karena menurut saya jelas melakukan penghamburan uang,” ujar Fadli, menyadur dari Hops.id -jaringan Suara.com, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga:Biaya Cat Merah Pesawat Kepresidenan Diperkirakan Rp 2 Miliar
Baginya tidak ada kepentingan dalam pengecatan pesawat kepresidenan. Padahal masih ada hal lain yang jauh lebih penting untuk dikerjakan. Di sisi lain, jumlah utang Indonesia masih terus meningkat.
“Tidak ada empati dan penghamburan uang negara dan tujuannya juga tak jelas,” ujarnya.
Lebih jauh, Anggota Komisi I DPR tersebut menambahka, jika rencana tersebut memang telah disusun pemerintah pada 2019 sebelum pandemi terjadi, maka seharusnya realokasi pada penaganan pandemi. Baginya, tidak perlu meneruskan rencana yang tak ada urgensinya sama sekali.
“Kalau misalnya dilihat tidak ada urgensinya dan ada prioritas yang lain tengah kita juga lagi masih banyak utang. Itu, kan, bisa diberikan untuk kegiatan-kegiatan terutama dalam menghadapi pandemi ini,” tuturnya.
“Bagi nakes kah, bagi warga yang terdampak kah, atau yang semacam itu. Jadi, kan, harusnya anggaran ini diprioritaskan. Waktu itu pemerintah sendiri yang menyebutnya refocusing. Harusnya refocusing itu terkait dengan hal itu,” lanjutnya.
Baca Juga:Terungkap Alasan Pesawat Kepresidenan Warna Biru di Era SBY, Ada Kepentingan Politik?
Fadli Zon heran cat pesawat mirip warna partai
Fadli menyarankan, ketimbang menggunakannya untuk mempercantik tampilan pesawat, bakal lebih baik jika digunakan untuk membeli ambulans baru. Sehingga, kata dia, bisa membantu evakuasi masyarakat yang dalam keadaan sakit.
“Pengadaan ambulans. Coba bayangkan misalnya kalau Rp 2,4 miliar. Sudah dijadikan ambulans sudah berapa ambulans itu? Atau berikan pada nakes, beri insentif, dan ini seperti puncak gunung es pengalokasinya anggaran yang tidak ada sense of crisis,” tegasnya.
Selain itu, Fadli juga mengkritisi warna pesawat kepresidenan yang dicat merah. Menurutnya hal itu seakan menunjukkan warna salah satu partai politik yang berkuasa saat ini.
“Ini, kan, juga ada kesan orang mempunyai kesan bahwa ini mau menunjukkan kekuasaan karena kebetulan warna partai yang berkuasa itu merah, ya. Bahkan waktu itu gedung BIN juga dicat merah. Jadi menurut saya hal ini seperti ini kekanak-kanakan,” kata dia.