SuaraBogor.id - Pegiat media sosial Denny Siregar turut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono, yang menyebutkan bahwa anak muda tidak boleh dimanja.
Menurut AHY, jangan sampai anak muda diberikan sesuatu pun juga dimanja. Apalagi kata anak SBY ini, anak muda disiapkan karpet merah. Tentunya, hal itu membuat perhatian dari Denny Siregar.
Denny Siregar menyindir soal kehidupan anak Presiden ke-6 Indonesia itu yakni AHY yang menurutnya serba ada sejak kecil.
“Iyalah. Karpet doi sejak kecil warnanya biru, dari beludru, di kawal banyak pembantu, apapun yang diminta pasti tersedia,” katanya melalui akun Twitter Dennysiregar7, menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga:Jokowi-Prabowo Disebut 'Makin Mesra', Pengamat: Sindir SBY dan Demokrat
“Manja sih nggak. Cuman, semua sudah ada. Gitu aja,” sambung Denny Siregar.
Sebelumnya, AHY mengatakan bahwa upaya meningkatkan daya saing bangsa membutuhkan keterlibatan seluruh generasi, termasuk generasi muda.
Ia menyampaikan hal itu dalam pidato kebangsaan yang ditayangkan akun YouTube CSIS Indonesia pada Senin, 23 Agustus 2021.
AHY menekankan, melibatkan generasi muda bukan berarti memanjakan generasi muda, apalagi menyiapkan karpet merah kepada mereka.
Baginya, muda berarti pantang menyerah dan tidak takut gagal karena dalam setiap kegagalan ada pelajaran untuk bangkit, dan besertanya, ada peluang untuk menang.
Baca Juga:Hina SBY Lalu Sebut AHY Pemimpin Halu, ASN di Lamongan Dilaporkan Polisi
“Anak muda tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah,” kata AHY.
AHY mengemukakan bahwa yang dibutuhkan generasi muda sejatinya adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa muda adalah kekuatan dalam pemikiran dan perbuatan.
Ia menilai, muda berarti memiliki keberanian untuk melakukan perubahan dan lompatan serta tidak ragu untuk keluar dari zona nyaman, beradaptasi, bekerja keras, menghadapi disrupsi, dan menjawab tantangan zaman.
Namun, hal itu bukan berarti generasi muda dibiarkan tumbuh dan berimajinasi tanpa arah.
“Perlu bimbingan, nasihat dan pengalaman dari para pemimpin, para senior, dan generasi pendahulunya. Bukan dilecehkan, dibungkam, apalagi dimatikan jalannya,” kata AHY.