Mural 'Tuhan Aku Lapar' Dihapus, Seniman: Harusnya Termotivasi Untuk Jadi Lebih Baik

Ketua Komunitas Mural Depok, Awenk menyebut, aspirasi masyarakat juga termasuk makna yang biasa terkandung dalam sebuah karya mural.

Andi Ahmad S
Senin, 30 Agustus 2021 | 15:04 WIB
Mural 'Tuhan Aku Lapar' Dihapus, Seniman: Harusnya Termotivasi Untuk Jadi Lebih Baik
Mural di Depok 'Tuhan Aku Lapar' dihapus [Suarabogor.id/Immawan]

SuaraBogor.id - Mural bukan sekedar coret-coret tembok. Tapi lebih dari itu, mural adalah karya seni yang penuh makna.

Ketua Komunitas Mural Depok, Awenk menyebut, aspirasi masyarakat juga termasuk makna yang biasa terkandung dalam sebuah karya mural.

Hal ini disampaikan Awenk, dalam rangka menanggapi mural "Tuhan Aku Lapar" yang sempat terpampang di Jalan Raya Kartini, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

"Itu bentuk keresahan aja sih, karena tulisan bernada kritik seperti itu sebelum nya viral. Jadi pada ikutan," kata Awenk kepada SuaraBogor.id, Senin (30/8/3021).

Baca Juga:Menolak Tambang Quarry, Seniman Mural Aksi di Desa Wadas Purworejo

Menurutnya, ini bukan kali pertama mural dijadikan sarana menyampaikan keresahan publik.

"Dari dulu juga ada kok. Kebanyakan dalam bentuk tulisan, cuma nggak terdeteksi aja," imbuhnya.

Awenk juga tidak bisa menerima alasan Satpol PP Depok menghapus mural "Tuhan Aku Lapar".

"Kalau alasan dihapusnya karena keindahan, masih banyak coretan-coretan yang jelas kurang indah. Mulai dari trowongan UI sampai di Jalan Raya Kartininya juga ada. Kenapa ngga sekalian dihapus?," tukasnya.

Dia menduga, ada alasan lain disamping faktor keindahan yang mendasari penghapusan mural "Tuhan Aku Lapar".

Baca Juga:Lokasi SIM Keliling Kota Depok Senin 30 Agustus 2021

"Coba kalo kritiknya dibikin lebih berkonsep. Misalnya, tulisan yang sama "Tuhan Aku Lapar" tapi dengan background pemandangan atau font tulisan nya berwarna warni. Pasti tetep di hapus," canda Awenk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini