SuaraBogor.id - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi Kamri menyebutkan, bahwa isu BUMN sudah disusupi teroris bukan hal yang baru. Dia menduga, bahwa adanya teroris ditubuh BUMN sudah lama saat masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rudi Kamri menutrukan, bahwa adanya terduga teroris ditubuh BUMN itu diduga sejak jaman pemerintah SBY. Sebab, isu itu sudah muncul sejak pemimpin asal Cikeas itu menjabat.
“Saya menduga keras kegiatan terduga teroris di BUMN ini terjadi bertahun-tahun yang lalu,” ujar Rudi, mengutip dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Rabu (15/9/2021).
Ia pun mengaku menyayangkan dugaan adanya oknum di BUMN yang berpikir radikalisme. Bahkan, Rudi, menduga keadaan itu terjadi jauh sebelum Presiden Jokowi menjabat.
Baca Juga:Kementerian BUMN Bantah Ada Dana CSR Dipakai untuk Aksi Terorisme
“Saya sedih karena dugaan banyak orang ternyata benar adanya, BUMN telah disusupi. Ini bukan isu baru, melainkan sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ungkapnya.
Rudi Kamri menjelaskan, pada masa SBY kelompok radikal masuk melalui partai yang mengusung khilafah masuk pemerintahan.
Ia juga merasa beberapa kelompok radikal tersebut memanfaatkan partai politik untuk menegakkan khalifah.
“Ada indikasi kuat mereka melakukan penyusupan. Mereka (kelompok radikal, red) memanfaatkan partai politik untuk menegakkan khilafah,” tuturnya.
Diketahui, Densus 88 Mabes Polri sebelumnya telah menangkap empat terduga teroris masing-masing berinisial MEK, S, SH, dan T alias AR di Bekasi dan Petamburan.
Baca Juga:Karyawan Kimia Farma Terduga Teroris Bekasi, Kementerian BUMN Dukung Densus 88
Menurut Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar, terduga teroris berinisial S alias MT merupakan pegawai di salah satu perusahaan BUMN.
“S alias MT diduga terafiliasi jaringan Jemaah Islamiyah (JI) dan merupakan seorang pegawai dari salah satu perusahaan BUMN,” ujarnya.