Monika Syock, Awalnya Sakit Perut, Tapi Tangan dan Kaki Diamputasi Demi Sembuh

Tak hanya itu, Dokter menyarankan untuk amputasi kaki dan tangannya saat ia konsultasi karena awalnya Monika mengalami sakit perut.

Andi Ahmad S
Kamis, 16 September 2021 | 06:38 WIB
Monika Syock, Awalnya Sakit Perut, Tapi Tangan dan Kaki Diamputasi Demi Sembuh
Ilustrasi sakit perut (Pexels/Andrea Piacquadio)

SuaraBogor.id - Seorang wanita bernama Monika Tothne Kaponya harus berjuang hidup mati-matian. Hal itu diawali karena sakit perut membuat Monika Syock, dan penyakit tak terduga harus diamputasi kaki.

Tak hanya itu, Dokter menyarankan untuk amputasi kaki dan tangannya saat ia konsultasi karena awalnya Monika mengalami sakit perut.

Mengutip dari Suara.com (16/9/2021), Monika yang berasal dari Hungaria menderita sakit perut pada Januari tahun ini. Menurut nya, dokter menemukan tingkat oklusi pembuluh darah di semua anggota tubuhnya.

Surat kabar lokal melaporkan dokter menemukan lubang di perutnya dan beberapa bagian dalam yang juga pecah sehingga perlu segera dioperasi.

Baca Juga:Termasuk Kurang Bersosialisasi, 5 Kebiasaan Berikut Bisa Picu Penyakit Kronis

"Mungkin tidak ada hubungan antara keduanya [perut dan oklusi pembuluh darah]."

Dia mengatakan kondisinya membuat dokter tidak dapat memperbaiki setiap pembuluh darah besar dan tidak punya pilihan selain mengamputasi anggota tubuhnya yang terkena.

Kaki kirinya diamputasi pada 1 Maret, tapi Monika diberitahu beberapa hari kemudian bahwa mereka tidak bisa menyelamatkan kaki kanannya, yang diangkat beberapa hari kemudian.

Pada 12 Maret, Monika menerima kabar bahwa dia harus merelakan lengan kirinya juga. "Apakah Anda mengatakan saya akan pulang tanpa anggota badan saya?" ujarnya pada dokter. Dalam tiga bulan, Monika menjalani 16 operasi.

Ia dulunya sangat aktif dan bekerja dua pekerjaan sebagai manajer toko dan pembersih paruh waktu sebelum hidupnya berubah selamanya.

Baca Juga:Jokowi Ungkap Pengalaman Mahasiswa UGM: Kena Penyakit Hepatitis dan Typhus Berjemaah

Monika mengatakan bahwa ibunya, Margit dan suaminya, Peter telah merawatnya sejak kembali ke rumah. Peter bahkan harus berhenti dari pekerjaannya untuk membantunya sehari-hari seperti mandi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak