Ditolak Budayawan, Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Tetap Akan Beroperasi

Direktur Sales dan Marketing PT Mitra Natura Raya (MNR), Michael Bayu A. Sumarijanto mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan percobaan beroperasi wisata malam Glow di Kebun

Andi Ahmad S
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 08:24 WIB
Ditolak Budayawan, Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Tetap Akan Beroperasi
Glow atau Atraksi lampu hias pada wisata malam di Kebun Raya Bogor, direncanakan bakal mulai beroperasi dalam waktu dekat ini. (Ayobogor.com/Yogi Faisal)

SuaraBogor.id - Wisata malam yang hadir di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat saat ini menjadi sorotan semua pihak. Meski banyak penolakan dari berbagai pihak seperti budayawan, Glow atau Atraksi lampu hias itu akan beroperasi dalam waktu dekat.

Direktur Sales dan Marketing PT Mitra Natura Raya (MNR), Michael Bayu A. Sumarijanto mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan percobaan beroperasi wisata malam Glow di Kebun Raya Bogor tersebut.

"Kami berencana wisata malam Glow di Bogor">Kebun Raya Bogor ini bisa beroperasi dalam waktu dekat. Mungkin sekitar satu hingga dua pekan ke depan kami akan coba operasionalnya," katanya mengutip dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Sabtu (2/10/2021).

Dia mengatakan, bahwa wisata malam yang menyuguhkan edukasi flora dan fauna hingga sejarah, melalui atraksi lampu warna-warni itu, juga bakal dibuka untuk masyarakat umum.

Sebelum wisata malam bertajuk Glow ini benar-benar bisa dibuka bagi masyarakat umum, ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan diselesaikan pihaknya. Seperti sarana dan prasarana, tempat sampah dan teknis operasional lainnya.

Disinggung mengenai permintaan Pemkot Bogor mengenai Glow boleh beroperasi sebelum kajian keluar, Bayu mengaku, berdasarkan informasi yang didapat dari Badan Riset Nasional (BRIN), bahwa kajian akan terus bergulir beriringan dengan pengoperasionalan Glow.

Sebab, kajian itu tidak mungkin bisa selesai dan tuntas dengan cepat. Melainkan membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Informasi dari rekan-rekan BRIN, kajian aku terus dilakukan secara beriringan. Jadi sambil operasional kajian akan terus dilakukan. Karena proses kajian ini membutuhkan waktu yang tidak singkat dan melibatkan banyak instansi," ujarnya.

Bayu menambahkan, secara umum wisata malam Glow ini bertujuan untuk mengedukasi kaula muda lewat sebuah kemasan baru tentang kekayaan hayati Indonesia.

"Pada intinya konsep Glow ini akan tetap mempertahankan marwah dan tugas pokok dan fungsi Bogor" Kebun Raya Bogor sebagai tempat edukasi, riset dan konservasi. Hanya saja itu semua kami kemas dalam bentuk suguhan yang berbeda. Untuk dapat menarik minat para generasi milenial," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Plt Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi Nasional pada BRIN, dr Yan Rianto menjelaskan alasan pihaknya tetap mengizinkan wisata malam Glow tetap beroperasi meski kajian belum keluar.

Sebab, jika operasional wisata malam GLOW ditunda, pihaknya tidak bisa melakukan riset atau penelitian. “Justru kalau Glownya ditunda kami jadi tidak bisa melakukan riset,” katanya.

Meski demikian, dr Yan memastikan pengoperasionalan Glow ini aman dilakukan karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa operasional Glow ini dilakukan dalam waktu yang terbatas.

"Seperti hari yang terbatas hanya beroperasi Sabtu dan Minggu, waktunya terbatas hanya berlangsung selama empat jam dan secara area hanya menggunakan 10 persen lahan dari luas Bogor" Kebun Raya Bogor," bebernya.

Untuk itu, momen ini (operasional Glow) akan digunakan pihaknya sebagai situs penelitian. “Maka ini jadi kesempatan bagi kami di BRIN untuk menjadikan sebagai situs penelitian,” ucap dia.

“Dan ini nanti bisa kita kumparasi dengan daerah lain di Kebun Raya yang 90 persennya tidak terpapar cahaya, jadi itu kombinasi penelitian yang akan dilakukan,” tambahnya.

Saat ini penelitian sudah dirancang dan pihaknya pun sebenarnya sudah mengidentifikasi jumlah tanaman yang masuk ke dalam indanger, di mana ada 25 jenis tanaman. Sementara, sisanya merupakan tanaman biasa.

“Tapi nanti tetap semua kita amati, baik tanaman biasa dan koleksi. Masing-masing peneliti sudah menyiapkan designya dan nanti kita juga berencana memasang sensor, jadi bukan hanya Glow saja tapi aspek lainnya juga kami teliti,” cetusnya.

Baca Juga:BRIN Pastikan Lima Fungsi Kebun Raya Tetapi Dipenuhi Secara Imbang

Operasional wisata malam Glow Bogor" Kebun Raya Bogor

Direktur Sales dan Marketing PT Mitra Natura Raya (MNR), Michael Bayu A. Sumarijanto mengatakan, untuk tahap awal rencananya wisata malam Glow ini akan dibuka untuk umum pada setiap akhir pekan atau Sabtu dan Minggu.

Pada tahap awal Wisata malam Glow Bogor" Kebun Raya Bogor, rencananya hanya akan menerima pengunjung sebanyak 300 pengunjung yang akan dibagi dalam 6 rombongan dalam satu harinya.

"Jadi sistemnya itu satu rombongan terdiri dari 50 orang yang akan kami bagi dalam 6 rombongan. Jadi total sekali beroperasi kami hanya menerima 300 pengunjung. Masing-masing rombongan ini nanti akan ditemani petugas untuk memandu pengunjung sambil memberikan penjelasan edukasi," bebernya.

Untuk jam operasionalnya sendiri, wisata malam Glow Bogor" Kebun Raya Bogor ini hanya beroperasi selama 3 jam hingga pukul 21.00 WIB dan steril hingga pukul 22.00 WIB pada Sabtu dan Minggu.

Setiap pengunjung akan dipandu mengelilingi area Glow yang memiliki panjang sekitar 1,2 kilometer. Dengan durasi 1 jam untuk setiap rombongan.

Nantinya para pengunjung akan diajak petugas pemandu untuk berkeliling ke sejumlah spot yang ada di Glow. Dengan durasi setiap spotnya berkisar 15 hingga 20 menit.

"Dari segi keamanan, kami juga sudah menyiapkan ratusan petugas keamanan lengkap dengan 25 cctv yang terpasang di sejumlah titik di sepanjang area Glow. Jadi pengunjung tidak usah takut lagi soal keamanannya," tutupnya.

Para budayawan Kota Bogor melakukan unjuk rasa menolak pertunjukan Glow di Kebun Raya Bogor [Bogordaily.net]
Para budayawan Kota Bogor melakukan unjuk rasa menolak pertunjukan Glow di Kebun Raya Bogor [Bogordaily.net]

Sebelumnya, Puluhan budayawan asal Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa penolakan pertunjukan Glow di dalam area Kebun Raya Bogor.

Mereka kompak menggunakan pakaian khas sunda. Unjuk rasa itu dilakukan di depan pintu Kebun Raya Bogor, terlihat mereka menyampaikan aspirasinya secara bergantian.

Sebagian diantara mereka membentangkan spanduk penolakan bertuliskan “Ulah ngaganggu komo bari ngarobah tatanan Kebon raya, Kebon raya Bogor nu sarerea” yang artinya jangan mengganggu apalagi mengubah tatanan Kebun Raya, Kebun Raya Bogor milik semua.

Baca Juga:Capaian Vaksinasi di Bogor Terendah di Jabodetabek, Bupati: Jumlah Penduduk Kita Banyak

Mengutip dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, para budayawan mendesak agar rencana wisata malam Glow dihentikan. Hal itu supaya habitan binatang malam di Kebun Raya Bogor tetap menjaga.

“Jangan diganggu untuk kepentingan yang lain,” ujar salah seorang pengunjuk rasa.

Salah seorang peserta aksi Heru menilai bahwa wisata malam Glow ini mengancam kelestarian tatanan tumbuhan, binatang yang ada di Kebun Raya Bogor.

“Wisata malam ini kan menggunakan lampu warna-warni serta pengeras suara, tentu akan mengganggu keberadaan tumbuhan dan hewan yang aktif di malam hari. Pasti akan menimbulkan kerusakan,” papar Heru.

Para budayawan membuka ruang dialog dengan pihak pengelola Kebun Raya Bogor. Namun jika tidak ada niat baik, para budayawan akan terus meralukan penolakan pertunjukan Glow di Kebun Raya Bogor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini