SuaraBogor.id - Dua orang warga meninggal dunia usai orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ ngamuk. Diketahui, pria gila itu mengamuk dan membacok warga menggunakan parang.
Ada empat orang korban akibat aksi yang dilakukan ODGJ tersebut. Dua orang meninggal dunia akibat luka bacok dan dua lagi mengalami kritis.
Peristiwa ODGJ mengamuk itu diketahui terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Dua orang tewas di lokasi kejadian termasuk pelaku. Dan dua orang lainnya kritis yang kini tengah di rawat di RSUD Kota Bima,” kata Kasat Reskrim Polres Bima, Iptu Masdidin mengutip dari Solopos.com -jaringan Suara.com, Kamis (7/10/2021).
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (5/10) sekitar pukul 13.00 Wita tepatnya di Desa Sondosia, Kecamatan Sila Bima. Tak hanya membunuh warga, pelaku juga tewas setelah dihakimi massa yang geram dengan perbuatannya.
Baca Juga:Pemeran Wiji Thukul Gunawan Maryanto Meninggal Dunia, Rencana Dimakamkan Siang Ini
ODGJ tersebut diketahui bernama Sukardin, 52, tiba-tiba masuk ke salah satu rumah warga dan mengamuk. Di dalam rumah tersebut terdapat tiga penghuni yang saat itu tengah menonton televisi. Pelaku merupakan penghuni kos-kosan tepat di samping rumah korban.
Pelaku masuk dan langsung membacok salah seorang korbannya secara membabi buta hingga tewas. Korban tewas setelah mengalami luka pada bagian leher serta kedua tangannya putus akibat ditebas pelaku.
Sementara itu, dua orang lainnya yang saat itu berada di dalam rumah tak luput dari amukan ODGJ tersebut. Sehingga mengalami luka berat yang membuatnya kritis.
“Pada awalnya ketiga korban sedang duduk di rumahnya dan lagi nonton TV. Datang pelaku yang ODGJ membawa parang dan langsung mengamuk korban Yeni alias Ante,14. Mengenai leher dan tangan kanan sehingga korban meninggal dunia. Sementara kakak korban bernama Sadam, 20, dan Mulyadin, 16, yang mau menyelamatkan adiknya juga ikut ditebas dengan parang oleh pelaku. Sehingga keduanya mengalami luka pada bagian tangan dan leher,” ungkapnya.
Warga saat itu mengetahui kejadian mencoba untuk menangkap pelaku, tapi pelaku masih membawa parang di tangannya. Ini membuat warga tidak berani mendekati. Pelaku dengan leluasa berjalan di tengah warga yang melemparinya.
Baca Juga:Mutia Ayu Ungkap Kebahagiaan usai Dinikahi Glenn Fredly: Aku Berasa Ratu
Tak lama kemudian, pihak kepolisian dari Polsek Bolo datang ke lokasi kejadian dan mencoba mengamankan pelaku. Di tengah situasi tersebut, salah seorang polisi mencoba merampas parang dari pelaku dan menenangkan pelaku.
ODGJ Ngamuk Rampas Pistol
Tak diduga, pelaku justru merampas senjata api milik polisi dan menembakinya. Akibatnya, salah seorang polisi tertembak pada bagian lengan dan membuatnya tersungkur.
“Pelaku yang sudah menguasai senjata api milik Bripka Suhendra, langsung melakukan tembakan ke arah Bripka Suhendra. Sehingga Bripka Suhendra mengalami luka tembak sebanyak satu kali mengenai lengan tangan kanan. korban terjatuh di aspal. Polisi yang lain melakukan penembakan peringatan ke arah pelaku. Namun pelaku tetap melakukan penembakan sampai habis peluru,” jelasnya.
Melihat reaksi pelaku, ratusan warga pun melempari pelaku dengan batu dan kayu hingga pelaku tersungkur. Saat hendak dibawa ke rumah sakit massa yang geram, menghadang polisi dan menghakimi pelaku hingga tewas di tempat.