Aneh, Jembatan Siluman di Cianjur Tidak Bisa Dilewati Warga, Anggarannya Rp190 Juta

Aneh, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada kondisi jembatan siluman tersebut. Sebab, tidak bisa dilalui oleh masyarakat, dan sudah menghabiskan anggaran ratusan juta.

Andi Ahmad S
Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:44 WIB
Aneh, Jembatan Siluman di Cianjur Tidak Bisa Dilewati Warga, Anggarannya Rp190 Juta
Ini dia penampakan jembatan 'siluman' di Kampung Cibitung, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber. [Cianjurtoday]

SuaraBogor.id - Jembatan siluman atau Jembatan Leuwi Dahu tidak bisa dilewati oleh warga itu berlokasi di Kampung Cibitung, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Aneh, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada kondisi jembatan siluman tersebut. Sebab, tidak bisa dilalui oleh masyarakat, dan sudah menghabiskan anggaran ratusan juta.

Diketahui, bahwa pembangunan itu baru rampung tiga pekan lalu, namun tidak bisa digunakan oleh masyarakat.

Tak heran, jika warga hanya bisa melihat dari jauh saja keberadaan jembatan ‘siluman’ tersebut.

Baca Juga:Indocement Torehkan Prestasi Dalam Ajang ISDA 2021

“Selesai tiga pekan lalu dan sampai sekarang belum bisa digunakan, karena tidak ada akses jalan. Kata warga mah jembatan siluman, karena cuma siluman yang bisa lewat situ,” ujar Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin mengutip dari Cianjur Today, Senin (19/10/2021).

Selain itu, jembatan tersebut dibangun dengan posisi yang cukup tinggi, yakni sekitar 3 meter dari permukaan tanah di sekitarnya.

“Jadi kalaupun mau ke atas jembatan tersebut, harus manjat dulu,” jelas Elian.

Ia menjelaskan, jembatan sepanjang 11 meter dengan lebar sekitar 3 meter itu dibangun oleh Pemkab Cianjur, tepatnya melalui dinas PUPR. Anggaran pembangunan jembatan ‘siluman’ tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan nilai Rp190 juta.

“Dibangunnya oleh pihak ketiga. Kalau desa hanya penerima manfaat,” tutur Elian.

Baca Juga:Periksa HP Pemuda Tanpa Surat Izin, Aipda Ambarita Diperiksa Propam

Saat ini, lanjutnya, warga masih mempergunakan jembatan lama terbuat dari bambu yang berada di sampingnya. Meskipun berbahaya karena tidak ada pembatas, tapi warga terpaksa melewatinya, sebab tidak punya pilihan lain.

“Ketika pembangunan jembatan baru, jembatan lama sengaja tidak dibongkar. Karena kan kalau dibongkar, nanti warga mau lewat mana, sekarang saja jembatannya tidak bisa dimanfaatkan,” ungkap Elian.

Ia mengungkapkan, sudah banyak jatuh korban, saat warga sedang melintas di jembatan lama. Karena memang, keamanan jembatan yang sangat minim.

“Banyak yang sudah jatuh saat melintas jembatan lama, karena di kanan kirinya tidak ada pegangan pengaman,” lanjutnya.

Elian berharap, Pemkab Cianjur dapat membantu pembangunan jalan menuju jembatan. Pasalnya, meskipun desa akan menganggarkan pembangunan dari anggaran dana desa, tapi jumlahnya tidak akan cukup untuk membangun jalan di kedua sisi.

“Anggarannya cukup besar, karena harus dibangun di kedua sisi jembatan. Ditambah harus dibangun juga TPT, agar jalan tidak cepat rusak jika air sungai meluap. Kalau dari dana desa akan lama, makanya saya mendorong Pemkab juga membantu membangun jalan dan TPT-nya agar segera bisa digunakan warga,” bebernya.

Adam Syahidan (27), warga Cibokor berharap, jembatan Leuwi Dahu yang baru dibangun bisa segera digunakan oleh masyarakat.

“Kami berharap kepada pemerintah daerah khususnya agar segera diperbaiki. Buat jembatan itu yang bisa digunakan dan mudah-mudahan ada akses jalan untuk bisa melintas menggunakan jembatan itu,” harap Adam.

Dirinya mengungkapkan, saat ini warga masih menggunakan jembatan lama yang ada di samping jembatan Leuwi Dahu.

“Jembatan dari bambu kan kecil. Kalau pakai motor bisa, tapi banyak yang suka jatuh, apalagi kan petani sering bawa hasilnya pakai motor,” tandas Adam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini