Pengantin Baru Disiram Air Keras, Eko Minta Sandiaga Berantas Wisata 'Halal' di Puncak

Dirinya meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno untuk membersihkan wisata 'Halal' di kawasan Puncak.

Andi Ahmad S
Minggu, 21 November 2021 | 16:22 WIB
Pengantin Baru Disiram Air Keras, Eko Minta Sandiaga Berantas Wisata 'Halal' di Puncak
Foto Sarah (21) korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh suaminya sendiri. [Suara.com/Fauzi]

SuaraBogor.id - Kasus pengantin baru disiram air keras oleh suami siri yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah di Cianjur, Jawa Barat mendapatkan perhatian dari banyak pihak, salah satunya dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi.

Melalui akun instagramnya @ekokuntadhi, dia meminta, kasus tersebut jangan terulang kembali di wilayah Puncak. Bahkan, dirinya meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno untuk membersihkan wisata 'Halal' di kawasan Puncak.

Apalagi, kasus ibu muda cantik tersebut sampai meninggal dunia karena luka bakar di bagian tubuh korban.

Dia juga mengatakan, bahwa motif nikah siri yang membuat perempuan Indonesia menderita ini harus segera diselesaikan oleh pihak terkait.

Baca Juga:WN Timteng Siram Istri Pakai Air Keras hingga Tewas, Abdul Latif Dicokok di Bandara Soetta

"Pak @sandiuno sudah saatnya wisata halal di Puncak ini diberesin. Motif nikah siri yang membuat perempuan Indonesia menderita," tulisnya, dikutip Suarabogor.id, Minggu (21/11/2021).

Unggahan Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi [Instagram]
Unggahan Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi [Instagram]

Sekedar Diketahui, Sarah, korban penyiraman air keras yang dilakukan suaminya sendiri, Abdul Latif, akhirnya meninggal dunia. Sarah meninggal setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Cianjur akibat luka bakar 99 persen di sekujur tubuhnya.

Kapolsek Cianjur Kota Kompol Ahmad Supriatna membenarkan, jika korban penyiraman air keras telah meninggal dunia di RSUD Cianjur pada pukul 21.00 WIB.

"Iya benar korban meninggal dunia di rumah sakit," katanya melalui sambungan telpon, Minggu (20/11/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun SuaraBogor.id, keluarga korban menunggu jenazah korban di Kamar Jenazah di RSUD Canjur. Selain itu tampak juga beberapa anggota Polisi yang berjaga. Hingga pukul 22.40 WIB sejumlah kerabat korban masih berada di RSUD Cianjur.

Baca Juga:Lomba Wisata dan Budaya Nasional Digelar Dispar Kaltim, Pengenalan Budaya Benua Etam

Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Cianjur dr Darmawan mengatakan, mendapatkan penanganan intensif karena mengalami luka bakar yang cukup serius.

"Korban mengalami luka bakar 99 persen disekujur tubuhnya, dan saat ini masih menjalani perawatan intensif," katanya.

Darmawan mengatakan, belum dapat memastikan organ dalam korban juga terdampak air keras tidak, karena harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut petugas medis.

"Sementara kita penanganan luka bakar di luar tubuh. Untuk organ dalam harus dicek lagi," kata dia.

Ia mengatakan, karena luka yang cukup parah, korban akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk segera mendapatkan penangangn di ruangan ICU.

Untuk diketahui, Abdul Latif dan Sarah baru menikah siri 1,5 bulan lalu. Namun pada Sabtu (20/11/2021) dini hari, pelaku tiba-tiba menyiram korban dengan air keras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini