Sekilas Tentang Ponpes Milik Habib Bahar, Gratis dan Tidak Terima Santri Perempuan

Habib Bahar Bin Smith di sela-sela kesibukannya akhirnya menyempatkan waktu menemui SuaraBogor, Kamis (23/12/2021) pagi tadi.

Lebrina Uneputty
Kamis, 23 Desember 2021 | 15:29 WIB
Sekilas Tentang Ponpes Milik Habib Bahar, Gratis dan Tidak Terima Santri Perempuan
Habib Bahar bin Smith saat ditemui di kediamannya di Bogor, Kamis (23/12/2021).[SuaraBogor/Devina]

SuaraBogor.id - Melihat lebih dekat tentang Pondok Pesantren yang dikelola Habib Bahar bin Smith (38), Pondok Pesantren Pesantren Tajul Alawiyyin di Kawasan Pabuaran Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Saat disambangi SuaraBogor, pondok pesantren itu terlihat megah dengan ornamen bebatuan yang menempel pada dindingnya.

Habib Bahar Bin Smith di sela-sela kesibukannya akhirnya menyempatkan waktu menemui SuaraBogor, Kamis (23/12/2021) pagi tadi.

Pada kesempatan itu, Bahar Bin Smith menceritakan tentang kurikulum pesantren yang dikelolanya. Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin berdiri tahun 2013 yang namanya dipilih karena nisbat dari Imam Alawiyyin Bin Ubaidillah.

"Yang berlandaskan/berthoriqoh kepada ilmu, amal, khauf, ikhlas dan waroh,"kata Habib Bahar memulai penjelasan tentang pondok pesantrennya.

Tajul Alawiyyin dijelaskan Habib Bahar bin Smith juga tidak menerima santri perempuan. "Dikarenakan terlalu besar tanggungjawab yang harus dipegang," ujar Habib Bahar.

Pesantren ini lanjut Habib Bahar, tidak memberikan pembelajaran kurikulum umum melainkan Mu'adalah yang di ajarkan. Mu'adalah adalah satuan pendidikan

Keagamaan Islam yang Tajul Alawiyyin, mengembangkan kurikulum sesuai kekhasan pesantren dengan basis kitab kuning atau dirasah islamiyah.

"Dengan pola pendidikan muallimin secara berjenjang dan terstruktur yang dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Kementerian Agama".

Tampak depan Ponpes Tajul Alawiyyin milik Habib Bahar bin Smith, Kamis (23/12/2021)(SuaraBogor/Devina)
Tampak depan Ponpes Tajul Alawiyyin milik Habib Bahar bin Smith, Kamis (23/12/2021)(SuaraBogor/Devina)

Ada 5 tahapan pengajaran di Tajul Alawiyyin kata Habib Bahar, mulai dari dasar, kelas 1, 2, 3, 4, 5 hingga, tahap tertinggi yang lebih di ajarkan untuk sebagai penerus/ pengajar.

"Kurikulum yang dipakai lebih banyak kajian kitab. Ada beberapa kitab yang diberikan dan diajarkan kepada santri. Misalnya saja kitab Nahwu, Shorof, I'rab, I'lal, Balagoh, Bayan dan lainnya. Sehingga kemampuan bahasanya mendalam".

Sama seperti pesantren pada umumnya Habib Bahar melanjutkan, di Pesantren Tajul Alawiyyin juga terdapat beberapa test yang biasa dilakukan untuk kejenjang yang lebih tinggi lagi.

Selain itu, santri di pesantren ini juga mengkaji materi kajian lain seperti Fiqih, Ba'di, Munadzoroh, Hadist dan sebagainya. Terdapat program lain selain mengkaji kitab, yaitu program menghafal Al-Quran.

Para santri yang menetap dan belajar di pesantren ini juga bertadangan dari berbagai daerah diluar pulau Jawa.

Untuk biaya pendidikan di Pesantren Tajul Alawiyyin sama sekali tidak memungut biaya apapun, bahkan terdapat asrama yang dibangun khusus untuk tempat para santri menetap dikarenakan kegiatan di luar pesantren akan di izinkan dengan alasan tertentu.

Saat ini Pesantren Tajul Alawiyyin tengah menjalani pembangunan yang nantinya akan di pergunakan untuk asrama santi dan ruang belajar. Uniknya terdapat beberapa binatang yang sengaja dipelihara di kawasan pesantren mulai dari burung, kucing, kambing, angsa, hingga kuda.

Kontributor: Devina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini