SuaraBogor.id - Berikut ini penjelasan tentang tata cara shalat Istikharah dan perbedaannya dengan niat sholat wajib. Untuk Anda ketahui jika Shalat istikharah dilakukan untuk meminta petunjuk agar tidak bingung dan bimbang.
Kita sering merasa resah, seperti takkan pernah bisa keluar dari masalah.
Sampai-sampai karena perasaan resah itu, kita jadi kurang waspada dan mudah takut terhadap banyak hal, hingga akhirnya kehidupan pribadi kita terganggu.
Berikut ini penjelasan tentang waktu shalat istikharah:
Perlu diketahui, waktu shalat istikharah mohon petunjuk tidak boleh dilakukan di dalam tiga waktu berikut ini:
- Ketika matahari terbit
- Ketika matahari sedang di tengah
- Ketika sedang terbenam
Berpatokan pada keterangan itu maka kita dapat melakukan shalat istikharah di waktu-waktu selain ketiga waktu di atas.
Baca Juga:Panduan Lengkap Sholat Tahajud: Niat, Tata Cara, Waktu Terbaik, Jumlah Rakaat hingga Keutamaannya
Niat
Selain petunjuk waktu yang berkaitan dengan pergerakan matahari ada waktu lain yang sah untuk melakukan shalat istikharah. Waktu shalat istikharah mohon petunjuk selain yang disebutkan di atas adalah berkaitan dengan niatnya.
Waktu shalat istikharah mohon petunjuk dilaksanakan ketika kita punya niat melakukan suatu pekerjaan yang bersifat mubah, buan yang wajib apalagi yang bersifat haram.
Perbedaan shalat istikharah dengan sholat wajib dan atau sholat sunnah lainnya dapat dilihat dan dirasakan pada tujuannya. Di mana doa setelah selesai shalat akan berbeda. Sebagaimana tujuan shalat istikharah itu sendiri yang meminta petunjuk.
Bacaan doa sholat istikharah.
“Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amra) khairan lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amra) syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khaira haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih”
Artinya: “Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkahilah aku di dalam masalah ini. Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini buruk untukku, agamaku dan jalan hidupkku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan di mana pun kebaikan itu berada, dan ridhailah aku dengan kebaikan.
Demikian itu penjelasan singkat tentang tata cara shalat istikharah.
(Mutaya Saroh)