Warga Kampung Miliarder di Tuban Menyesal Jual Tanah ke Pertamina: Setiap Hari Saya Diomeli Istri karena Menganggur

"Sapi terus menerus berkurang untuk makan sehari-hari," kata Musanam

Galih Prasetyo
Selasa, 25 Januari 2022 | 18:09 WIB
Warga Kampung Miliarder di Tuban Menyesal Jual Tanah ke Pertamina: Setiap Hari Saya Diomeli Istri karena Menganggur
Musanam warga kampung miliarder yang sekarang hidupnya serba kekurangan. [Foto: BlokTuban.com/Ali Imron]

SuaraBogor.id - Desa Wadung dan Sumurgeneng Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban di Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu lalu sempat jadi perhatian banyak pihak karena dianggap sebagai kampung miliarder.

Hal ini lantaran warga di kampung itu mendapat ganti untung penjualan tanah mereka dalam rangka pembangunan kilang minyak Pertamina.

Sayangnya kebahagian warga kampung itu hanya sesaat. Sekarang, warga mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Penyesalan jelas tergambar di penuturan warga kampung ini.

Musanam salah satunya. Warga dari Desa Wadung itu mengakui saat ini ia sangat kesulitan untuk mencari nafkah. Tak ayal, ia pun selalu didamprat oleh istrinya karena tak memiliki pekerjaan tetap.

Baca Juga:Jadi Tulang Punggung Perekonomian, Pertamina Pastikan Pasokan BBM ke DIY Aman

"Saya mau melepas tanah dan rumah untuk kilang karena dijanjikan dipekerjakan sebagai pembersih rumput di area kilang minyak. Pekerjaan itu masih mampu saya kerjakan meskipun sekarang usia sudah 60 tahun," ujarnya, dikutip dari Bloktuban.com-jaringan Suara.com, Selasa (25/1).

Sayangnya satu tahun setelah janji itu diberikan kepadanya, Musanam belum juga mendapat pekerjaan tersebut. Musanam sendiri mendapat ganti untung Rp500 juta dari lahan yang ia jual.

Uang itu kata Musanam sudah dibelikan lahan di kampung baru yang berada di Desa Wadung.

Penyesalan juga diungkapkan oleh Mugi. Ia juga kehilangan pekerjaan usai lahan 2,4 hektare miliknya dijualnya. Lahan yang menjadi tempatnya menggantungkan hidup itu, terjual Rp 2,5 miliar.

Padahal dari lahan seluas itu, Mugi kerap bisa memanen dari hasil panen dan mendapat untung Rp 40 juta sekali panen.

Baca Juga:Masih Ingat Kampung Miliarder di Tuban yang Bikin Sebagian Besar Warganya Kaya Mendadak? Begini Nasibnya Sekarang

"Sekarang ada perasaan menyesal karena sudah menjual lahan. Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen bisa meraup Rp 40 juta tapi sekarang saya tak punya pendapatan lagi," katanya.

News

Terkini

Menurutnya, pelarangan kegiatan Sahur on The Road di Kabupaten Bogor berkaitan dengan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).

News | 22:39 WIB

Bisa juga imsak diartikan sebagai waktu dimulainya menahan segala hal yang membatalkan puasa.

News | 22:34 WIB

Perubahan pola pemakaian air pada saat jam puncak dan strategi untuk menjaga pasokan air bersih hingga antisipasi gangguan pengaliran turut dibahas dalam rapat tersebut.

News | 00:06 WIB

Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, banjir di Cianjur itu mengakibatkan 100 rumah terendam, namun tidak ada korban jiwa.

News | 18:14 WIB

Rudy menyebut, selain bentuk terimakasih dan apresiasi kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang dengan sigap menggagalkan peredaran narkoba di wilayah mereka

News | 17:54 WIB

Mereka berharap, relokasi dapat segera dilakukan.

News | 16:46 WIB

Mereka dilibatkan untuk menerima dan menampung aspirasi dari masyarakat.

News | 16:36 WIB

Dua orang itu merupakan pedagang bernama Bustomi (32) dan Pipih (30). Keduanya meninggal dunia setelah tertimpa material longsor.

News | 23:03 WIB

Sedangkan, tangan dang kepala korban hingga kini masih dalam pencarian pihak kepolisian dari Polres Bogor.

News | 22:52 WIB

Pada bulan puasa, biasanya akan banyak orang yang jualan. Biar lebih lancar dan berkah, berikut ini tips jualan saat Ramadan.

News | 10:27 WIB

Ia menyebutkan bahwa potongan tubuh tersebut ditemukan di aliran Sungai Cimanceuri, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (18/3) siang oleh masyarakat setempat.

News | 01:47 WIB

Apalagi, dengan penguatan fitur belanja pada TikTok dapat mengalihkan penggunanya dari market place.

News | 01:43 WIB

Rudy meminta TPP yang sudah menjadi hak pegawai segera dicairkan. Selain itu, beberapa anggaran infrastruktur untuk desa, kelurahan, dan kecamatan

News | 22:39 WIB

Menurut Kapolres, pihaknya juga akan mendalami mengenai dugaan penyimpangan seksual yang dialami oleh DA dengan melibatkan psikiater.

News | 19:19 WIB

Pelaku berinisial DA (35) tersangka mutilasi ini merupakan pasangan sesama jenis atau gay dari korban berinisial R (43).

News | 19:06 WIB
Tampilkan lebih banyak