SuaraBogor.id - Mohamad Guntur Romli baru-baru ini ikut angkat suara soal pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman tentang 'Tuhan bukan orang Arab'. Guntur Romli menduga hal tersebut bisa menyeret Jendral Dudung seperti kasusnya Ahok.
Ustaz Adi Hidayat alias UAH yang ikut berkomentar terkait hal tersebut juga turut menjadi perhatiannya. Belakangan UAH sempat mengeluarkan pertanyaan merespon ucapan Dudung dengan kembali mempertanyakan hal serupa.
Kata Ustaz Adi Hidayat, kalau Tuhan bukan orang Arab, lantas Tuhan orang mana? Menurut Guntur Romli, justru pernyataan UAH ini mencerminkan kekeliruan besar.
“Bagi saya malah dipertanyaan Adi Hidayat itu yang mengisyaratkan dia hendak menyamakan Tuhan dengan orang. Kalau Tuhan disebut bukan orang Arab berarti dia orang mana?” ungkap Guntur Romli menirukan pernyataan UAH dikutip dari Terkini.id--Jaringan Suara.com
Baca Juga:Ustaz Adi Hidayat Tanya Tuhan Bukan Orang Arab Lalu Orang Mana?, Langsung Diskakmat Eko Kuntadhi
Guntur Romli menegaskan, bagi orang Islam yang waras dan sehat logikanya, tidak akan terlintas di hatinya hendak bertanya Tuhan itu orang mana.
Karena, lanjut Guntur Romli, tuhan sudah pasti bukan sebagai orang, apalagi berasal dari mana. Gun Romli kemudian mengajak publik untuk melihat rangakaian kalimat yang diucapkan oleh KSAD Dudung.
“Karena dia (Tuhan) bukan orang, apalagi orang Arab maka dia mengerti semua bahasa bahkan mengetahui apa isi hati dan pikiran hambanya. Makanya tidak masalah mau berdoa menggunakan bahasa apapun, tidak harus kalau mau berdoa menggunakan bahasa Arab, karena Tuhan bukan orang Arab,” ucap Gun Romli.
“Saya menduga kuat Jenderal Dudung sedang mau di-Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) kan melalui pernyataannya yang sebenarnya mudah dipahami tapi kemudian dipelintir dengan penuh kebencian untuk membuat fitnah apalagi yang saat ini menyerang Jenderal Dudung juga dari gerombolan yang sama waktu menyerang Ahok dulu,” terang Gun Romli.
Lebih lanjut, Guntur Romli membeberkan, KSAD Dudung menggunakan kata ‘bukan’ atau bentuk negasi. Selama dalam konteks itu maka tidak ada yang salah. Misalnya, Tuhan bukan semut, Tuhan bukan kursi, Tuhan bukan sopir dan seterusnya. KSAD Dudung akan salah kalau dia mengatakan ‘Tuhan bukan orang Arab tapi orang Indonesia.
“Karena ungkapan Tuhan orang Indonesia merupakan kan itsbat atau menetapkan suatu definisi tentang Tuhan. Bagi saya sudah ada niat jahat yang mempelintir ucapan Jenderal Dudung,” tegas Gun Romli.