Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Temukan Pipa Utama PDAM Sudah Tidak Layak Pakai

TB Mulyana menegaskan, ia merekomendasikan PDAM jangan dulu menambah pelanggan baru.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 12 Februari 2022 | 16:15 WIB
Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Temukan Pipa Utama PDAM Sudah Tidak Layak Pakai
Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin (baju putih) saat melakukan sidak ke sejumlah titik pipa utama saluran PDAM, Sabtu (12/2/2022). [SuaraBogor.id/ Fauzi Noviandi]

SuaraBogor.id - Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin menemukan saluran pipa utama PDAM berusia puluhan tahun yang sudah tidak layak pakai masih digunakan. Akibatnya sejumlah titik di saluran pipa utama tersebut sering mengalami kebocoran.

Penemuan pipa berusia puluhan tahun tersebut ditemukan masih digunakan setelah TB Mulyana melakukan sidak ke titik jalur pipa utama PDAM.

Mulyana mengatakan, sidak ke titik penyaluran pipa utama PDAM dilakukan, usai mendapat aduan dan keluhan dari sejumlah masyarakat melalui media sosial maupun secara personal, karena pasokan air sering mengalami gangguan.

"Setelah menelusuri hampir 2 kilometer jalur pipa utama PDAM, ditemukan sebanyak 15 titik yang mengalami kebocoran. Namun, saat ini ada beberapa yang tengah diperbaiki," katanya pada wartawan, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga:WNA asal Arab Saudi Pelaku Penyiraman Air Keras di Cianjur akan Disidangkan dalam Waktu Dekat, Bisa Dijerat Hukuman Mati

Kebocoran tersebut, kata dia, memang merata di sepanjang jalur utama pipa penyaluran. Sehingga pasokan air kepada para pelanggan sering mengalami gangguan.

"Ternyata kebocorannya ada pada sambungan pipa, dan usia pipa utama sudah hampir 35 tahun. Terhitung sejak pertama kali ditanam pada tahun 1987. Padahal umur efektifnya adalah 20 tahun," jelasnya.

Ia mengungkapkan, usia pipa utama yang sudah melewati batas usia tersebut harus segera dilakukan peremajaan. Sehingga pelayanan kepada masyarakat pun dapat berjalan secara maksimal.

"Harus secepatnya dilakukan peremajaan. Apalagi sumber air dari Cirumput itu masih menggunakan pipa dari zaman kolonial Belanda, dan belum pernah dilakukan peremajaan atau penggantian," kata dia.

Dirinya menilai, hingga sejauh ini upaya peremajaan saluran pipa utama belum ada. Namun hanya ada perbaikan-perbaikan pipa pecah atau bocor.

Baca Juga:Jembatan Gantung Senilai Rp 1,6 M Penghubung Dua Desa di Cianjur Putus Sejak 3 Bulan Lalu, Hingga Kini Belum Diperbaiki

"Jadi upaya yang dilakukan itu hanya melakukan perbaikan-perbaikan disambungan pipa yang bocor. Karena terlalu banyak, ketika disatu titik tengah diperbaiki, namun dititik lainya sudah ditemukan lagi ada kebocoran," jelasnya.

Mulyana menegaskan, ia merekomendasikan PDAM jangan dulu menambah pelanggan baru. Namun, harus fokus pada peremajaan dan perbaikan distribusi kepada masyarakat.

"Untuk apa menambah pelanggan baru, kalau pelanggan lama saja belum diberikan pelayanan maksimal," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Produksi dan Distribusi Perumdam Tirta Mukti, Dikdik Ahmad Sodikin mengakui pelayanan pelayuran air kepada masyarakat belum masksimal, karena adanya beberapa titik saluran pipa yang mengalami kebocoran.

"Dari sebanyak 50 ribu pelanggan PDAM, baru sekitar 80 persen pelayanan pasokan air kepada pelanggan yang berjalan secara maksimal," ucapnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini