Efek Libur Panjang, Kasus Covid-19 di Jawa Barat Bergeser dari Bodebek ke Bandung Raya

Pergeseran kasus harian di Jawa Barat dari Kawasan Bodebek ke Bandung Raya terkait dengan efek libur panjang Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi Tahun 2022.

Galih Prasetyo
Senin, 07 Maret 2022 | 16:32 WIB
Efek Libur Panjang, Kasus Covid-19 di Jawa Barat Bergeser dari Bodebek ke Bandung Raya
Ilustrasi perawatan insentif pasien Covid-19. [Istimewa]

SuaraBogor.id - Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan kasus harian COVID-19 di wilayahnya saat ini bergeser ke Kawasan Bandung Raya dari yang sebelumnya berpusat di Bogor, Depok, Bekasi atau Bodebek.

Pergeseran kasus harian di Jawa Barat dari Kawasan Bodebek ke Bandung Raya terkait dengan efek libur panjang Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi Tahun 2022.

"Awalnya 70-80 persen kasus COVID-19 terjadi di dua aglomerasi yakni di Bandung Raya dan Bodebek. Tapi sekarang bergeser. Kalau dulu kurang lebih 40 persen dari Bodebek dan 30 persen di Bandung Raya. Nah, sekarang terbalik, 40 persen di Bandung Raya dan 30 persen di Bodebek," kata Setiawan mengutip dari Antara, Senin (7/3).

Setiawan yang juga menjabat sebagai Sekda Provinsi Jawa Barat ini mengatakan secara umum saat ini ada kecenderungan kasus COVID-19 di Jawa Barat menurun.

Baca Juga:Secara Nasional Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Berangsur Turun, Wamenkes: Ada Lima Provinsi yang Masih Meningkat

Pada awal Februari 2022, kata Setiawan, kasus harian COVID-19 di Jawa Barat bisa mencapai lebih 16.000 ribuan kasus, namun saat ini hanya sekitar 4 ribuan.

"Nah, dari sana kita juga bisa melihat indikator yang selalu kita pantau adalah indikator BOR (tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID). Saat ini kita, Alhamdulillah, apabila pembandingnya adalah jumlah total kapasitas rumah sakit khususnya kamar yang COVID-19," kata dia.

Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Jawa Barat di angka 25,9 persen.

"Mudah-mudahan ini tidak terus meningkat karena posisi 25,9 ini sebetulnya telah menurun dari angka 30 persen sebelumnya," kata dia.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Jawa Barat dalam penggunaan masker dan menjaga jarak juga meningkat.

Baca Juga:Kabar Baik, Pelaku Perjalanan Domestik Tak Perlu Lagi Tunjukkan Bukti Negatif Covid-19, Ini Syaratnya

"Jadi kalau kita melihat laporan dari tingkat kepatuhan kecenderungan meningkat pada saat ini. Khususnya di area penggunaan masker dan juga jaga jarak. Jadi ini hal-hal yang memang dipantau di lapangan dan tentu saja setiap kota kita ini berbeda," kata dia.*

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini