Sebelum Kena OTT KPK Terkait Dugaan Penerimaan Suap, Ade Yasin Teken SE Larangan ASN Terima Gratifikasi

Sebelum kena OTT KPK, Bupati Ade Yasin pada Senin 25 April 2022 sempat menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait larangan bagi ASN terima gratifikasi lebaran 2022.

Galih Prasetyo
Rabu, 27 April 2022 | 10:43 WIB
Sebelum Kena OTT KPK Terkait Dugaan Penerimaan Suap, Ade Yasin Teken SE Larangan ASN Terima Gratifikasi
Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [ANTARA/M Fikri Setiawan]

SuaraBogor.id - Bupati Bogor, Ade Yasin kena OTT KPK. Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Jawa Barat pada Selasa (26/4/2022) hingga dini hari (27/4/2022).

Menurut Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, selain Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin, beberapa pihak juga ditangkap.

"Benar, tadi malam sampai 27 April 2022 pagi KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Jawa Barat. Diantaranya Bupati Kabupaten Bogor (Ade Yasin) beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (27/4/2022).

Disebutkan Ali, bahwa OTT terhadap Bupati Ade Yasin terkait dugaan kasus korupsi pemberian dan penerima suap. Namun Ali belum bisa merinci kasus OTT Bupati Ade Yasin.

Baca Juga:BREAKING NEWS: KPK Tangkap Bupati Bogor Ade Yasin Dalam Operasi Tangkap Tangan

"Kegiatan tangkap tangan (OTT) ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," papar dia.

Sebelum kena OTT KPK, Bupati Ade Yasin pada Senin 25 April 2022 sempat menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait larangan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk menerima gratifikasi Lebaran 2022.

SE Bupati Bogor Nomor 700/547-Inspektorat tersebut mengatur setiap ASN, pimpinan, dan karyawan BUMD dilarang melakukan permintaan, pemberian, serta penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangannya berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau pandemi COVID-19.

"Tindakan tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, bertentangan dengan peraturan atau kode etik, dan memiliki risiko sanksi pidana," kata Ade Yasin di Cibinong, Bogor mengutip dari Antara.

ASN di lingkungan Pemkab Bogor juga dilarang memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19 atau Lebaran sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan koruptif.

Baca Juga:BREAKING NEWS! Bupati Ade Yasin Kena OTT KPK, Dugaan Pemberian dan Penerimaan Suap

Dia menjelaskan larangan tersebut berdasarkan pada ketentuan Pasal 12 B dan Pasal 12 C Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Permintaan dana atau hadiah sebagai THR (tunjangan hari raya) merupakan perbuatan yang dilarang dan dapat berimplikasi pada tindak pidana korupsi," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini